Istriku, Della dan aku telah berumah tangga selama
beberapa tahun lamanya dan sering dalam tahun-tahun perkawinan kami tersebut
aku berfantasi tentang dia bercinta dengan pria lain. Seorang pria sempurna
yang menyetubuhinya dengan hebat dan membuat istriku mengerang keenakan
menikmatinya.
Dalam setahun belakangan ini, aku selalu mengungkapkan
fantasiku ini ketika berada di atas ranjang dan kurasakan dia selalu menjadi
lebih bergairah karenanya dan akan diikuti dengan permainan seks yang liar dan
ledakan multi orgasme setiap kalinya. Masalahnya, jika diluar area ranjang
Della tidak pernah mau mendiskusikan hal tersebut denganku, yang hal itu
membuatku cukup merasa frustrasi. Jika aku berusaha untuk mengajak dia untuk
mendiskusikannya dia langsung marah dan pergi. Della memang seorang wanita
dengan latar belakang keluarga yang sangat ketat pendidikan agamanya.
Istriku Della saat ini berusia 35 tahun. Tinggi dan
berat badannya yang rata-rata tetap terjaga bentuknya karena rutinnya dia pergi
ke pusat kebugaran dua kali dalam seminggu. Payudaranya juga sedang-sedang
saja, tapi dia memiliki puting susu yang cukup besar saat gairahnya terbakar.
Dan yang paling membuatku bangga beristrikan dia adalah wajahnya yang sangat
manis dan teramat menarik, disamping kepribadiannya yang baik dan senyumannya
yang selalu dapat meredakan amarahku. Dia juga seorang pasangan bercinta
terbaik yang pernah kudapatkan.
Akhirnya, kuputuskan agar fantasiku tentang dia
bercinta dengan pria lain dapat terwujud, aku harus mencoba cara yang berbeda
dengan jalan yang kupakai selama ini. Aku tahu dia sangat selektif terhadap
pria. Maksudku selama perkawinan kami aku ingat ada sekitar empat atau lima
pria lain yang mampu menarik perhatiannya. Kesemuanya dengan kepribadian yang
unik, dapat kukatakan begitu, tinggi, gagah, dan menarik. Hasilnya, setelah
sedikit ‘kembali ke masa lalu’, aku akhirnya menjatuhkan pilihanku pada
seorang pria berumur sekitar tiga puluhan yang aku yakin memenuhi deskripsi
tentang seorang pria yang dapat menarik perhatian Della. Aku bertemu dengannya
saat sedang berkeliling di seputar kota. Namanya Thomas, dia sangat gagah dan
tinggi dengan kulit yang kecoklatan, dan sangat menarik menurutku. Satu hal
yang dapat menarik perhatian Della dari Thomas adalah tak hanya dia seangat
menarik dan berkharisma, dia seorang pria bertipe jantan dan ‘jalanan’ yang
sangat kontras dengan kami yang berpendidikan dan mapan.
Di salah satu kafe di sudut kota, waktu pertama kali
bertemu dengan Thomas, kukeluarkan selembar foto Della dan mengatakan padanya
kalau aku ingin agar dia bercinta dengan Della. Dia menyukai fotonya dan kalau
dia bersedia, syaratnya dia boleh bercinta dengannya sesuai gayanya, tapi
pertama-tama kami harus membuat Della bersedia melakukannya.
Kami membuat sebuah rencana agar Thomas dan Della dapat
bertemu, disamping rasa takutku kalau Della takut dan marah dan semua kerja
kerasku ini akan sia-sia. Akhirnya kami memutuskan kalau dia akan datang ke
rumah besok malamnya dan pura-pura menjadi seorang teman lama yang sekian tahun
tak pernah bertemu dan sedang singgah di kota ini dan mampir sejenak di
rumahku.
Malam yang kunantikan serasa tak kunjung tiba, aku
tenggelam dalam hayalanku membayangkan bagaimana malam tersebut akan
berlangsung. Disamping rasa takutku kalau Della akan marah besar padaku karena
telah menyusun rencana ini tanpa persetujuannya, aku lebih takut kalau dia tak
bersedia berhubungan seks dengan Thomas. Kuhabiskan waktu untuk menyalakan
lilin, menghidupkan CD player dan memilih lagu yang tepat untuk menjaga situasi
hatinya. Kemudian kubujuk dia agar memakai sepatunya yang berhak tinggi yang
selalu membuatku bergairah saat bercinta dengannya. Kurebahkan dia di atas
karpet lantai ruang keluarga dan mulai mencumbu vaginanya selama kurang lebih
15 menit hingga dia mendapatkan orgasme pertamanya. Dia mulai hanyut dalam
irama yang aku buat, dengan cepat jadi sangat basah saat aku mulai
menyetubuhinya dengan gerakan lambat dan panjang. Aku mulai khawatir tak mampu
bertahan lebih lama lagi. Saat orgasmenya yang kedua mulai datang lagi akhirnya
terdengar Thomas mengetuk pintu depan.
Ketukan itu membuatnya langsung bangkit dengan sedikit
ketakutan dan langsung bertanya siapa yang mengetuk itu, saat itu sekitar pukul
10 malam. Aku tak tahu, jawabku tapi aku akan segera mencari tahu dan
mengusirnya pergi. Dia segera merapikan pakaiannya dan kutenangkan dia, aku tak
akan mengijinkan siapapun masuk kemari, maka dia kembali rebah di karpet
menggosok kelentitnya menungguku kembali dan menyelesaikan apa yang telah kami
mulai tadi.
Kubuka pintu dan menjumpai Thomas berdiri di sana
dengan maskulin dan mata yang bercahaya. Kukedipkan mataku padanya dan segera
menyuruhnya masuk dengan tenang. Kubisikkan padanya agar segera ke ruang
keluarga. Saat ini Della pasti sudah mendengar kedatangan kami.
Kami berjalan memasuki ruang keluarga dan kuperkenalkan
Thomas pada Della yang duduk di sana memandanginya untuk beberapa waktu,
bertanya-tanya siapa gerangan pria ini… dan apa yang sebenarnya sedang terjadi?
Lalu dia memandangku, dan berbalik memandangi kami berdua bergantian. Aku takut
dia akan marah tapi dia mengejutkanku dengan tenangnya berdiri membiarkan
pakaiannya yang berantakan tadi terjatuh dikarpet. Dan kemudian berjalan
mendekat lalu memberi Thomas sebuah pelukan sebelum kembali berbalik lagi
dengan pantat dan payudaranya yang bergoyang saat dia berjalan untuk duduk di
karpet itu lagi. Belakangan aku tahu kalau dia sudah menyadari saat aku
menjawab ketukan pintu itu kalau semua ini sudah aku rencanakan. Saat pertama
kali dia melihat Thomas, dia tahu kalau aku menunggu pria ini datang untuk
bercinta dengannya. Dia akhirnya memutuskan untuk melakukannya saat mengetahui
kalau Thomas seorang pria yang mampu menarik hatinya dan dia sudah siap untuk itu…
Setelah dia duduk di atas karpet, kami bertiga akhirnya
juga duduk di atas karpet sekitar satu jam agar merasa nyaman berbicara tentang
sesuatu selain seks meskipun kami dapat merasakan aura seksual semakin
terbangun naik. Della duduk dengan tenang meskipun hanya memaki sepatu bertumit
tingginya dan payudaranya yang terpampang dengan bebas di depan kami berdua
dengan sangat menggoda. Aku memergoki Thomas selalu memandangi payudaranya.
Dapat kukatakan Della menikmati pengalaman ini karena dia juga malah menggoda
kami berdua dengan mengatakan kalau wajah kami merah dan terangsang. Dia
terlihat sangat santai dan mengontrol situasi ini, yang itu sangat membuatku
tekejut.
Dapat kulihat tonjolan besar di celana Thomas. Ukuran
penis di baliknya terlihat besar (belakangan Della bilang padaku dia menyadari
hal itu juga dan itu membuatnya sangat terangsang, membantunya memutuskan untuk
bercinta dengan Thomas). Tidak ada seorangpun yang tergesa-gesa meskipun aku
sangat ingin melihat Thomas berada diantara pahanya mengocoknya berulang-ulang
untuk memberinya multi orgasme. Della kelihatan sangat menikmati setiap
waktunya dan melakukannya dengan perlahan dan itu semakin membuatku frustrasi.
Ini diambang titik dimana aku mengharapkan fantasiku menjadi nyata.
Saat Della akhirnya benar-benar merasa nyaman, dia
rebah tengkurap dan meminta agar punggungnya dipijat. Ini adalah tanda yang
kami tunggu-tunggu dan dalam keadaan ini tak mengejutkanku jika Della lah yang
mengambil inisiatif tersebut. Dengan cepat aku memberi Thomas kesempatan
memberi pijatan pada paha dan pantat Della, sedangkan aku dengan berdebar-debar
terfokus pada leher dan bahunya. Kubiarkan Thomas memberikan akses menyeluruh
terhadapnya.
Thomas mulai membelai pahanya dengan lembut. Setelah
beberapa saat tangannya mulai bergerak naik hingga semakin mendekati vaginanya.
Terlihat tubuh Della sering menggelinjang, tapi lalu dengan cepat Della
menyembunyikan reaksinya tersebut. Setelah beberapa menit kemudian Thomas
memindahkan sasarannya dan mulai meremasi pantat Della dengan kedua tangannya.
Dapat kulihat area di sekitar vagina Della sudah menjadi basah saat Thomas
menjalankan aksinya.
Akhirnya, Thomas kembali pada gerakan awalnya tadi pada
bagian dalam paha Della dan membiarkan jarinya berada di dekat vaginanya. Dia
benar-benar tahu apa yang sedang diperbuatnya dan dia tahu reaksi yang
diberikannya terhadap Della yang mulai menekankan pinggulnya dengan pelan ke
karpet. Mereka berdua terlihat sangat menikmati permainan kucing dan tikus ini.
Dapat kulihat penis Thomas mendesak keluar dari celananya dan membuat celananya
seakan hendak robek karenanya. Dengan cepat diturunkannya risleting celananya
dan segera mengeluarkan penis itu. Akhirnya dia tak mampu menahannya lebih lama
lagi dan bergerak menaiki tubuh Della dan mulai menggosokkan penisnya naik
turun di belahan pantat Della. Dapat kukatakan Della berada dalam dunianya
sendiri saat ini, dan jika aku pernah berfantasi tentang dia yang bercinta dengan
pria lain, mereka mewujudkannya saat ini. Della sangat sensitive perasaannya
saat bercinta dan dia bisa merasakan betapa besar dan kerasnya penisnya yang
menekan pada pantatnya itu. Dengan pelan Della mulai menggoyangkan pantatnya
pada penis itu dengan mata terpejam, tapi apa yang tergambar pada wajahnya
memberitahukanku betapa apa yang tengah dirasakannya sungguh menakjubkan.
Tak lama kemudian, kulucuti pakaianku dan bergerak ke
sofa didepan Della. Dengan cepat Della bengkit dan dengan bertumpukan kedua
lengan dan kakinya dia mulai menghisap penisku. Della sungguh sangat terbakar
gairahnya, dimasukkannya seluruh batang penisku hingga menyodok di
tenggorokannya. Dengan posisinya itu membuat pantat Della tepat berada di depan
Thomas. Della sepertinya memang menginginkan Thomas berada di belakangnya,
berada tepat di belakang vaginanya yang sudah gatal. Aku tahu Della terlalu
malu untuk ‘meminta’ begitu juga denganku agar Thomas segera menyetubuhinya
dan dengan cara inilah Della mengungkapkannya… Thomas mulai membuat langkah
pertamanya!
Aku mengisyaratkan pada Thomas untuk melepaskan sisa
pakaian yang masih melekat di tubuhnya. Aku tahu dia memiliki tubuh yang tegap,
tapi saat dia melepaskan pakaiannya, tubuhnya terlihat sangat menakjubkan
bagiku. Aku tahu Della juga akan menyukai bentuk tubuhnya Thomas dan apalagi
penis besarnya itu nanti saat dia memalingkan wajahnya ke belakang melihatnya.
Penis Thomas perlahan tumbuh membesar saat dia
melepaskan pakaiannya. Kupegang bahu Della, mengehentikan hisapannya pada
penisku, dan menyuruhnya berbalik menghadap pada Thomas yang berlutut di
hadapannya. Rasa cintaku padanya sungguh meluap saat ini. Dia menerima Thomas
dan menggenggam bola zakarnya dengan tangannya yang halus dan memasukkan penis
Thomas yang masih belum erkesi penuh ke dalam mulutnya. Penis Thomas dengan
cepat mengeras dalam mulutnya. Dia suka menghisap penisku hingga ke
tenggorokannya, tapi saat dia mencoba untuk memasukkan penis Thomas sampai ke
tenggorokannya, dapat kulihat dia mengalami kesulitan dengan ukurannya, dan dia
hampir tersedak untuk beberapa waktu. Tapi itu malah membuatnya semakin
terangsang dan dia terus berusaha memasukkan penis Thomas ke dalam sampai
tenggorokannya dapat beradaptasi dengan ukurannya. Belakangan Della menceritakan
padaku, jika saja ukuran penis Thomas se inchi saja lebih panjang, dia tak
mungkin dapat menampungnya. Saat Della sibuk dengan ‘pekerjaannya’,
kusingkirkan lepas celana dalamnya dan mulai menggosok vaginanya dari belakang.
Salah satu fantasi terbesarku adalah menggosok Della saat dia menghisap penis
besar pria lain dan sekarang aku tahu aku sangat menyukainya. Aku lihat Della
sangat asyik dengan ‘pekerjaannya’. Kehangatan cengkeraman dinding vagina
Della langsung kurasakan begitu kulesakkan penisku ke dalamnya.
Aku mengayun pelan, kedua tanganku memegangi pinggulnya
agar penisku dapat lebih dalam masuk ke dalam vaginanya saat tengan Thomas
berada pada kepala Della menggerakkan seperti keinginannya saat dia menyetubuhi
mulut Della. Dalam waktu yang bersamaan aku menyetubuhi Della dengan lembut
dari arah belakang, Thomas menggoyangnya dengan keras, memasukkan batang
penisnya sedalam-dalamnya ke mulutnya dengan tangannya menahan gerakan kepala
Della. Della tersedak waktu Thomas berusaha merangsak semakin dalam. Aku dapat
mendengar suara kekurangan nafasnya itu, tapi seperti seorang ‘jalang’ yang
baik Della tak berhenti dan aku mulai dapat mendengar lenguhannya diantara
suara nafasnya yang tersedak saat dia menggoyangkan pinggulnya mengimbangi ayunanku.
Dengan semua yang tengah berlangsung ini dan
pemandangan Thomas yang sedang menyetubuhi mulut Della, membuatku tak
memerlukan waktu lama untuk berejakulasi di dalam tubuhnya, melumuri dinding
vagina Della dengan semburan spermaku. Rasanya seperti kudapatkan orgasme
terbesar dalam hidupku. Bisa kulihat orgasmeku dan oral yang diberikan Della
mendekatkan orgasme Thomas. Aku ingin menyaksikan Thomas menyetubuhi Della dan
keluar dalam vaginanya, maka dengan cepat aku segera bangkit dan menyuruh Della
naik ke atas sofa, merangkak untuk baralih menghisap penisku, agar Thomas dapat
menyetubuhinya dari belakang. Akan selalu kuingat saat Thomas menyelipkan
penisnya ke vagina Della, seperti hal itu berhenti untuk beberapa waktu. Ini
adalah fantasi yang sudah lama kudambakan.
Yang membuatku kagum adalah betapa cepatnya gerakan
Thomas yang sudah berada di belakang Della dan langsung melesakkan penisnya ke
dalam vaginanya. Sepertinya dia hanya mengenal satu kecepatan, dan itu adalah
mendorong masuk dengan cepat dan keras. Aku tak tahu apa dia pernah berpikir
kalau kami akan menghentikannya menyetubuhi Della, atau kami menyuruhnya untuk
memakai kondom terlebih dulu. Sebelum kami sempat bereaksi dengan apa yang
dilakukannya dia sudah berada di belakang Della dengan sekejap. Dan seperti
yang Della katakan padaku kemudian… Thomas bukannya memasukkan penisnya… Dia
menghentakkan seluruh batang penisnya ke dalam vaginanya dengan hanya sebuah
dorongan saja. Della juga mengungkapkan padaku kalau dia belum pernah meraskan
sebuah penis yang begitu besar, begitu nikmat, dan belum pernah merasa terisi
penuh seperti yang dirasakannya akibat penis Thomas saat itu, saat dia
melesakkannya dari belakang. Itu membuat nafas Della terhenti sejenak dan dia
memutuskan tak perduli apa Thomas memakai kondom atau tidak, atau kalau-kalau
dia bisa jadi hamil karenanya. Della ingin dia menyetubuhinya dan merasakan dia
menghantam dinding vaginanya dengan penis besarnya tersebut (dan Della
belakangan juga menambahkan kalau dia suka dengan bola zakarnya, yang lebih
besar dan lebih berat dari milikku dan lebih jauh menggantung, hingga saat dia
sedang menyetubuhinya, kantung bola zakarnya itu akan menampar kelentitnya yang
membuatnya menggelinjang kegelian).
Tak perlu dikatakan lagi menyaksikan momen ini dan
melihat ekspresi wajah Della saat dia menghisapku mendorongku dengan cepat ke
batas akhir untuk yang kedua kalinya. Sepertinya aku keluar lebih keras dan
lebih lama dari yang pernah kualami, yang menyebabkan Della membuka matanya dan
menatapku dengan mimik yang lucu. Aku terus mengisi mulutnya dengan berjuta
sperma yang dihisap dan ditelannya. Sebuah pengalaman pertama dalam hidupku
yang sangat menguras staminaku dan membuat aku dua kali orgasme dengan
hebatnya.
Saat aku berejakulasi dalam mulut Della, Thomas
menyetubuhinya dengan keras dan cepat dari belakang. Aku bangkit dan menyingkir
dari medan pertempuran mereka, dengan cepat Thomas langsung membalikkan tubuh
Della agar rebah pada punggungnya. Lalu Thomas kembali memasukkan penisnya yang
terlihat semakin bertambah besar saja, dan mereka mulai berciuaman dengan
rapat, kaki Della berada di bahu Thomas. Dengan kaki Della yang berada di
bahunya, Thomas mulai mengayun dengan tenaga yang tak pernah kubayangkan
sebelumnya. Lengan Della melingkari leher Thomas saat dia menghentak tubuhnya.
Saat itu aku ingin menghentikan Thomas dan menyuruhnya
agar memakai kondom agar Della tidak hamil. Tapi saat kulihat mereka berdua,
dapat kulihat bahwa Della sudah terlalu jauh untuk dihentikan dan Thomas tengah
berada dalam iramanya yang tak kutemukan celah untuk menghentikannya sebentar.
Setelah beberapa menit melihat mereka berdua bergerak semakin keras, itu
membuatku semakin terangsang hingga tak mampu berkata apapun, apalagi Della tak
pernah meminta Thomas untuk memakai kondom. Mungkin saat ini bukan masa
suburnya atau dia bahkan tak memusingkan hal itu. Disamping itu, hal ini sangat
liar dan seksi bercampur menjadi saru menyaksikan seorang pria asing
menyetubuhi istriku tepat di depan mataku sendiri… dan di rumahku sendiri…
dengan seijinku. Kepala Della terlempar ke sana-kemari dan kedua kelopak
matanya terpejam rapat saat dia dengan rela membiarkan Thomas menyetubuhinya.
Yang membuatku sedikit terkejut ternyata jika Della sedang berada di puncak
gairahnya, dia bias mengumpat sepeti seorang wanita jalang dan saat dia tahu
Thomas akan segera orgasme dia menyuruhnya agar keluar jauh di dalam vaginanya!
Aku hanya duduk di samping mereka, melihat, tapi aku tahu kalau aku
mengingatkan Della tentang kondom, itu akan merusak semuanya dan dia akan
sangat marah. Belakangan dia mengatakan kalau itu terasa sangat aneh merasakan
penis Thomas mengisi penuh vaginanya tanpa kondom. Setiap Thomas mendorong,
rasanya dia mendapatkan sebuah orgasme kecil. Saat akhirnya Thomas orgasme, dia
dapat merasakan penisnya berdenyut meledakkan spermanya, dan spermanya
menghantam jauh ke tempat yang belum pernah diraskannya sebelumnya. Waktu
Thomas mulai oberejakulasi, Della mengerang keras, dia dapat merasakan penisnya
menjadi bertambah besar, dan dia semakin keras menjerit merasakan sperma Thomas
mengahantam jauh di dalam tubuhnya. Della mendapatkan orgasmenya sendiri
karenanya, tubuhnya bergetar hebat, dia menyentakkan pinggulnya semakin merapat
pada tubuh Thomas agar dia semakin masuk ke dalam.
Ini membuatku terangsang sekaligus membuatku takut.
Belakangan Della meyakinkanku kalu saat itu memang dia sedang tidak dalam masa
suburnya dan syukurlah ternyata dia benar.
Ini adalah permulaan dari serangkaian persetubuhan yang
panas dan setiap kalinya tak kurang dari empat jam non stop kecuali untuk mandi
berendam dengan air panas.
Saat Thomas orgasme, dia rebah pada punggungnya tapi
Della tak mengijinkannya beristirahat. Rambutnya terlihat basah oleh keringat
melekat pada wajah, leher dan bahu dan dadanya yang semuanya terlihat bersemu
merah setelah mendapatkan begitu banyak orgasme. Setiap saat spermanya akan
meledak, Della segera menghisap penisnya jauh ke dalam tenggorokannya hingga
penisnya mengeras kembali. Dengan penis besarnya tersebut, Thomas tak banyak
mendapatkan wanita yang dapat menghisap penisnya hingga jauh ke dalam
tenggorokan, maka setiap Della berusaha memasukkan penisnya ke dalam
tenggorokannya membuat Thomas bergairah dan ereksi segera. Della belakangan
mengatakan kalau dia belum pernah meraskan penis yang terasa begitu lembut
dalam mulutnya.
Yang membuat Della begitu bergairah saat berhubungan
seks dengan Thomas adalah kenyataan bahwa Thomas mampu menyetubuhinya dengan
sangat keras. Dan juga Thomas selalu menampar bongkahan pantat Della setiap
kali dia mengayun sampai pantatnya merah dibuatnya. Serta gigitannya pada
putting Della yang sangat sensitive, yang hanya dengan menggosoknya saja dapat
memberinya orgasme, sangat menaikkan kenikmatannya. Della selalu menyuruhku
agar berbuat lebih keras lagi terhadapnya saat bercinta tanpa harus menjadi kejam.
Entah bagaimana, perlakuan Thomas itu membuatku khawatir sampai di mana batas
ketahanan yang dimiliki Della. Aku menyadari hal itu saat melihat betapa sosok
pria jalanan yang dimiliki Thomas selalu membuatnya bergairah kembali dengan
perlakuannya yang keras dan cenderung kasar itu. Itu sangat kontras dengan
gambaran percintaan kami selama ini. Meskipun sejak kusuruh Thomas untuk
menyetubuhinya dengan caranya sendiri dan itu memang membuat Della bergairah
dan liar.
Della adalah satu-satunya wanita yang pernah kutemui
yang benar-benar menyukai menghisap penis hingga ke dalam tenggorkannya dan
menelan sperma seorang pria, dan dapat kulihat dia ingin Thomas agar keluar
jauh di dalam tenggorokannya. Saat menghisapnya, Della mulai memasukkan jarinya
ke dalam lubang anus Thomas diiringi dengan remasan tangannya pada kantung bola
zakarnya yang membuat Thomas mengerang keenakan. Setiap kali Della menambah
dorongan jarinya masuk ke dalam lubang anusnya, Thomas menggelinjang, lalu
mengerang. Sangat erotis buatku, Della ingin merasakan spermanya seperti yang
dikatakannya padaku kemudian. Aku terpesona menyaksikan mereka berdua yang
terlihat sangat indah dan seksi dan tubuh Thomas yang selalu menggelinjang
karena perlakuan Della. Dan akhir dari pertahanannya, dia mengangkat pantatnya
naik dari atas karpet dan mengerang keras mengiringi ledakan spermanya. Thomas
menahan belakang kepala Della agar tak bergerak. Belum pernah kudengar suara
yang seperti ini, Thomas mengerang dengan nyaring, suaranya hampir menyerupai suara
seorang wanita. Reaksi tubuh Thomas membakar gairah Della, dan dia tak akan
melepaskan Thomas saat dia menghisap habis sperma Thomas hingga tetesan
terakhir.
Della menceritakan padaku berulang kali setelahnya
bahwa dia menyukai rasa dari spermanya itu. Kupikir memang jelas Della menyukai
apapun yang dimiliki Thomas. Setelah Thomas cukup pulih, dengan bercanda dia
mengatakan bahwa dia keluar dengam dahsyat hingga dapat membuat langit-langit
ruang keluarga ini jebol jika Della tak mengisapnya tadi. Della suka dengan
antusiasnya dan mengatakan tidak apa-apa sekeras apapun dia keluar dalam
tenggorokannya.
Kami bertiga perlu istirahat dan pergi berendam dengan
air panas dalam bak mandi. Aku pikir mereka berduia sudah selesai, tapi mereka
mulai saling menyentuh, saat bibir mereka saling melumat, membuatku ereksi
keras untuk yang ke empat kalinya. Rasanya aneh melihat mereka tak merasakan
kelelahan dalam berhubungan seks. Mereka memasuki sebuah level yang baru. Della
sedang bercinta dengan Thomas dan aku merasakan cemburu dan terangsang dalam
waktu yang sama.
Akhirnya, aku mengajak mereka keluar dari kamar mandi
dan meneruskan kesenangan ini. Kami keluar dari kamar mandi dan hisapan Della
membuat Thomas mengeras lagi dan Della naik ke atas tubuh Thomas yang duduk di
atas sofa dan dia menyetubuhinya dengan liar sampai kupikir sofa itu akan patah
dibuatnya. Nafas Della terdengar memburu saat dia berusaha meraih orgasmenya
lagi dengan cara yang cepat. Jelas Thomas nampak belum selesai dengan Della
karena saat Della akhirnya rebah dalam pelukannya dengan orgasme yang
diraihnya, Thomas langsung mendorong tubuh Della merangkak di atas karpet dan
memposisikan dirinya di belakang Della.
Kupikir dia akan memasuki Della dari belakang lagi,
tapi akau salah. Dengan lemah Della berusaha mencegah Thomas yang berusaha
memasukkan penisnya ke dalam lubang anusnya, tapi Della terlalu lemah setelah
orgasme tadi. Dengan mudah Thomas menepis penolakan yang diberikan Della dan
meneruskan usahanya untuk masuk. Aku melihat saat dia melebarkan lubang anusnya
dan menekan kepala penisnya yang besar membelah otot lubang anus Della yang
rapat. Della menggelinjang dan dengan lemah memohonnya untuk berhenti, tapi
Thomas tak mendengarkannya. Kupikir ini saatnya aku maju dan menghentikannya…
tapi aku tak mampu, aku sudah sangat terangsang. Aku sudah tersihir dengan apa
yang kusaksikan dan berharap dia memberikan anal seks pada Della. Della meronta
berusaha menjauh dari penisnya, tapi kemudian Thomas mencengkeram dengan erat
pinggul Della sampai meninggalkan bekas di sana. Lalu dia mulai memasukkan
penisnya membelah lubang anus Della. Della tak menyadarinya, tapi matanya
terpejam rapat ketakutan, yang malah membuat Thomas dan aku semakin bergairah.
Della menatapku, mengisyaratkan agar aku menghentikan Thomas, tapi aku tak
bertenaga, tak mampu bergerak atau bereaksi, aku begitu terangsang. Dia kembali
menatapku dan aku mamberinya pandangan tak berdaya. Dia sadar kalau aku tak
akan melakukan apapun dan akhirnya dia pejamkan matanya dan mencoba untuk tenang.
Pada akhirnya usaha Thomas berhasil dan mendorong
kepala penisnya masuk ke dalam lubang anus Della membuatnya merintih kesakitan,
meremas karpet dengan kedua tangannya. Thomas terus mendorong sampai akhirnya
batang penisnya masuk ke dalam lubang anus Della seluruhnya hingga kantung bola
zakarnya dengan mengejutkan menghantam kelentit Della. Della lebih membenamkan
wajahnya di karpet dan menjerit. Sekujur tubuhnya bergetar, dan dia mulai
merintih kesakitan. Aku melihat mendekat dan dapat kutemui air matanya keluar
membasahi pipinya. Dengan penisnya yang sudah seluruhnya tertanam dalam lubang
anus Della, Thomas memegangi pinggul Della dengan erat dan memandangku dengan
tersenyum lebar. Aku tak akan melupakan wajah puasnya yang menggambarkan
kekuasaannya terhadap seorang wanita dan mendominasinya secara menyeluruh. Dia
dapat melakukan apapun terhadap Della. Thomas mulai menyetubuhi lubang anusnya
dan dapat kulihat Della akhirnya menangis dan masih tetap berusaha mengeluarkan
penis Thomas dari dalam anusnya. Dia tak menikmati paksaan Thomas terhadap
anusnya. Kukira mungkin Thomas akan berhenti, tapi dia terlihat yakin dengan
apa yang dilakukannya meskipun Della masih berontak menolaknya, yang malah
membuat lubang anusnya semakin merapat… dan semakin merangsang aku dan Thomas.
Dengan senyuman dan pandangan yang mengatakan
‘lihatlah saat aku membuat istrimu menjerit dan orgasme yang tak pernah di
alaminya sebelumnya,’ kemudian dia semakin mempererat pegangannya pada
pinggul Della dan mulai bergerak mengayun keluar masuk dalam lubang anusnya
yang kecil. Tak bisa kupercaya Thomas dapat memasukkan penisnya yang besar itu
ke dalam lubang anus Della yang rapat dan kecil itu, tapi entah bagaimana dai
dapat melakukannya. Belum ada yang sebesar itu memasukinya sebelumnya dan itu
membuatnya kesakitan. Air matanya terus mengalir dan tubuhnya yang terus
mengejang, tapi aku tak mampu menghentikan Thomas, karena belum pernah
kurasakan se-terangsang ini dalam hidupku sebelumnya. Gerakan mengayunnya
membuat suara aneh saat kantung bola zakarnya menghantam kelentit dan vagina
Della berulang-ulang.
Setelah beberapa ayuna panjang dalam lubang anus Della,
akhirnya dapat kudengar suara basah yang keluar dari dalam lubang anusnya dan
bersamaan dengan itu Della mulai terlihat tenang. Perlahan mulai dilepaskannya
cengkeraman tangannya pada karpet, seiring dia yang mulai menggerakkan
pinggulnya mengimbangi gerakan mengayun Thomas. Aku benar-benar terkejut!
Thomas tak pernah menghentikan gerakannya dan kemudian yang terjadi sungguh tak
dapat dipercaya… Della mulai mengeluarkan gumaman kata-kata dan suara yang
belum pernah kudengar. Belum pernah aku merasa begitu bangga terhadapnya
seperti sekarang ini. Aku lihat lubang anusnya melebar dengan rapat
mencengkeram batang penis Thomas yang membuatku yakin mengira kalau lubang
anusnya akan robek lebar. Setiap kali Thomas menarik penisnya keluar, anusnya
akan tertarik keluar dengan rapat bersamanya. Stamina yang dimiliki Thomas
sungguh mengagumkan (sejak dia mengalami orgasme berulang kali sepengetahuanku,
kali ini dia masih mampu bertahan selama ini)
Tiba-tiba sebuah erangan keras keluar dari mulut
istriku saat dengan tanpa henti Thomas menyodok penisnya dengan sebuah hentakan
keras ke dalam lubang anus Della sambil tangannya melebarkan bongkahan
pantatnya agar dia dapat masuk sedalam mungkin. Kepala Della terlempar ke
belakang dan dia mengerang berusaha menarik nafasnya yang terhenti. Dia tak
lagi seperti seorang wanita yang kutahu selama ini saat bercinta. Thomas telah
membawanya pada level yang belum pernah dimasukinya. Suara erangannya bagaikan
seekor hewan. Thomas melihatku dari balik punggungnya, memastikan apakah aku
melihat jelas lubang anus istriku yang di masuki oleh penisnya. Perhatianku
terpecah antara melihat lubang anus istriku yang sedang dikerjai Thomas dan
konsentrasiku pada masturbasi yang kulakukan saat ini. Dengan sebuah senyuman
yang tak kumengerti artinya, dia meneruskan ‘pekerjaannya’ terhadap istriku
tersayang, Della yang tak hentinya mengerang dan mendapatkan orgasme beruntun.
Setelah 3 atau 4 kali orgasmenya kini tiada hentinya
dia mendapatkan orgasme lagi secara berkesinambungan. Belum pernah kulihat
seorang wanita di film atau dimanapun yang mendapatkan orgasme berkesinambungan
seperti yang dialami Della malam ini. Tak dapat kupalingkan mataku dari penis
Thomas yang bergerak keluar masuk dalam lubang anus istriku yang rapat. Cairan
cinta Della terus mengalir pada pahanya. Tubuhnya terus menggelinjang dibawah
ayunan pria yang menyetubuhinya tanpa henti
Aku tak menghitung lagi berapa kali dia membuat Della
orgasme, tapi Della mendapatkan orgasme berulang kali hingga dia dengan lemah
berusaha merangkak, sedangkan penis Thomas masih menancap dengan mantap dalam
lubang anusnya. Thomas tak ingin melepaskannya dan mengikutinya hingga Della
merebahkan tubuh bagian atasnya di atas sofa. Dengan sigap Thomas langsung
memegangi pinggulnya dan kembali menyetubuhinya hingga getaran orgasme
menggoyang tubuhnya lagi. Della tak mampu lagi mengendalikan tubuhnya yang
terbaring lemas di atas sofa membiarkan Thomas terus menyetubuhinya. Aku kagum
pada stamina Thomas, aku harap dia mau berbelas kasihan barang sebentar
terhadap Della, tapi dia tidak. Dia tetap mencengkeram pinggul Della dengan
keras dan langsung mengocok lubang anusnya dengan tanpa ampun. Saat akhirnya
dia mencapai orgasmenya sendiri, bagian matanya yang hitam seolah hilang lenyap
ke dalam rongga matanya, dan dia mengerang keras sampai-sampai aku takut
tetangga sebelah akan mendengarnya. Della tahu kalau Thomas akhirnya keluar dan
dia menggoyangkan pantatnya dan mulutnya mulai mengerang memohon agar Thomas
keluar jauh di dalam lubang anusnya. Dia meledakkan bom sperma yang amat
dahsyat, dan kemudian jatuh terhempas di atas pantat Della, seiring Della yang
kembali mendaparkan orgasme terbesarnya malam ini.
Pemandangan ini terlihat sangat erotis dengan cairan
cinta Della yang membasahi semua tempat, dan sperma Thomas yang meleleh keluar
dari lubang anusnya. Saat Thomas berbaring kecapaian di atas lantai, Della
tergeletak di atas sofa dengan sebuah lelehan sperma yang panjang turun dari
pantatnya. Aku memandangi sperma tersebut yang tak terputus hingga akhirnya
jatuh menetes di atas karpet dan membentuk sebuah pola basah yang semakin
membesar.
Setelah berejakulasi dia tergeletak di atas lantai
membiarkan Della yang masih lemah dengan tubuh yang setengahnya berada di atas
sofa. Dia juga teramat lelah untuk bergerak. Tak dapat kulupakan pemandangan
setelah Thomas menarik keluar penisnya dan Della hanya diam terbaring di sana.
Lubang anusnya tebuka lebar hingga anda dapat melihat ke dalamnya. Anal seks
yang baru saja mereka lakukan meyakinkanku saat kulihat spermanya yang meleleh
keluar dari dalam lubang anus Della kalau aku menyukai segala yang terjadi.
Pemandangan tadi membuatku segera menaiki tubuh Della dan ‘menyumbangkan’
spermaku ke lubang anusnya yang sudah merekah. Lubang anusnya terasa sudah
kendor dan membuka lebar.
Sejak saat itu tiga kali lagi kami bersama menghabiskan
waktu dengan bercinta dan bercinta lagi. Della jadi ketagihan menjadi budak
seksnya dan bersedia melakukan apapun keinginannya. Dia menjadi sangat penurut
terhadapnya dan menelan sperma se sering yang Thomas kehendaki, atau Della
mengijinkannya menyetubuhi lubang anusnya. Sangat menarik mengamati perubahan
yang terjadi pada diri Della, kuperhatikan dia menyukai di dominasi secara
menyeluruh saat berhubungan seks. Thomas menyukai lubang anus Della dan dia
sering menyetubuhi lubang anus Della saat kita bertiga melakukan persetubuhan
dan Della selalu mendapatkan multi orgasmenya setiap kali Thomas melakukan itu
padanya.
Suatu kali Thomas mengikuti Della berjalan menuju ke
kamar kami untuk mandi setelah bersetubuh selama 3 jam non stop. Thomas masuk
ke dalam kamar mandi bersamanya dan mereka kembali bersetubuh di dalam kamar
mandi tersebut. Aku melihatnya dari balik kaca kamar mandi, pemandangan yang
kusaksikan semakin bertambah erotis dengan butiran-butiran air yang ada di
sekujur tubuh mereka dan dia menyetubuhi Della dari belakang.
Tiba-tiba, membuat kami kecewa, Thomas harus segera
meninggalkan kota ini. Kami merindukan seks bersama Thomas, tapi selalu
berterima kasih dengan pertolongannya terhadap Della dan aku sadar kami berdua
menikmati ada seorang pria lain yang bercinta dengan Della. Pengalaman seksual
Della bersama Thomas merubah seluruh kehidupan seksualnya dan bagaimana
terbukanya dia terhadap eksplorasi kehidupan seksual kami. Untungnya dia tidak
hamil setelah bersama Thomas.
Aku sangat berhutang budi terhadap Thomas yang telah
membebaskan gairah seksual Della. Pengalamani bersamanya dalam ‘permainan
bertiga’ kami membuat Della menyukai melakukan hubungan seks dengan dua orang
pria bersamaan, dan sekarang bahkan dengan wanita juga. Sejak dengan Thomas…
dia sudah melakukannya dengan beberapa pria lain yang ukuran penisnya bahkan
lebih besar dari penis raksasanya Thomas. Dia tak lagi merasa takut bersama
dengan pria lain selain aku untuk bercinta. Dia menikmatinya. Dia menikmati
seks, tapi kami berdua sepakat kalau dia tak akan melakukannya tanpa
kehadiranku.
Sekarang dia suka berpakaian seksi saat bertemu dengan
pria lain untuk membuatnya terangsang. Kami melakukannya beberapa kali dengan
pria lain dan itu sangat erotis bagiku melihatnya. Hidup rasanya jadi semakin
baik dan semakin bertambah baik saja sekarang karena dia sangat berantusias dan
senang dipuaskan oleh dua pria sekaligus dan bersikap seperti seorang putri
saat melakukannya. Kami mengharapkan ada pasangan lain yang mau mencobanya
bersama kami…
0 comments:
Post a Comment