Tukar Pasangan Yang Mengasikan
Begitu buka pintu, istriku langsung berhadapan dengan
seorang lelaki dengan perawakan sedang. Nampak matanya tajam menembusi mata
istriku. Sesaat istriku terpana. Belum seutuhnya menyadari keadaan ketika
lelaki itu mengucapkan, 'Selamat siang, buu ..', yang secara reflek dijawabnya
'selamat siang'. 'Madu bu, madu asli Sumbawa, bagus untuk kesehatan sekeluarga.
Murah saja bu, buat ongkos pulang'. Begitu lelaki itu langsung terus nyerocos.
cerita seksDan istriku, nggak tahu kenapa, dia tidak
begitu mendengarkan omongannya tapi justru memperhatikan sosok lelaki tersebut.
Tampak olehnya lelaki dibalut kulit kehitaman, alisnya tebal. Dan matanya yang
tajam itu begitu terasa menusuki matanya. Dan anehnya jantungnya langsung
deg-degan. Dia merasakan ada pesona membakar yang langsung melanda hatinya,
perasaannya. Lelaki itu setengah baya, kira-kira 35 tahunan. Dengan baju
kotak-kotak dan celana khakinya yang walaupun nampak agak kasar dan kumuh,
lelaki itu begitu jantan. Dan itulah yang memuat jantung istriku deg-degan
berdebar.
Tak pernah perasaan macam itu hadir di hati istriku.
Sepanjang ini dia merupakan type istri yang sangat setia. Sebagai seorang
perempuan tak pernah selintaspun hadir dalam hati dan pikirannya mengenai
lelaki lain kecuali suaminya yang sangat dicintai dan hormatinya.
Tetapi kenapa sekarang ini tiba-tiba ada perasaan lain
menghadapi lelaki ini. Pandangan mata lelaki itu, kenapa membuat jantungnya
berdebar. Dan ahh .., lantas saat itu hadir kerinduannya pada sang suami.
Bayangan belaian suami yang menelusuri tubuhnya. Hendusan nafasnya yang meniupi
telinganya hingga bergidik birahinya bangkit bergetar.
'Bu, koq ibu nampak pucat, sakit ..??', tiba-tiba
istriku tersedar, ' ..e ..ng..ngg..gak, nggak .. pa pa .. Ah maaf, silahkan
masukk .., mari sini, silahkan duduk .. ', jawab istriku dengan gugup dan serta
merta menyilahkan lelaki asing itu untuk memasuki rumahnya, yang kemudian
langsung disusul perasaan menyesal, kenapa dia persilahkan orang asing memasuki
kerumah dan bahkan mempersilahkan duduk. Rupanya istriku menjadi salah tingkah.
Sesaat dia ingin menahan, '..eehh ..', terpikir untuk mencabut ajakan masuk
rumah tadi, tetapi ..perasaannya nggak enak setelah lelaki dengan botol-botol
madunya itu masuk menaruh bawaannya dan duduk di sofa panjang ruang tamu.
Sekali lagi dia ingat suaminya. Suaminya yang sering duduk di sofa tersebut
sambil membaca koran atau majalah. Pada saat-saat seperti itu dia biasanya
mendekat, menaruh tangannya dipangkuannya yang langsung disambut oleh suaminya
dengan begitu mesra, dirangkulnya dan diciuminya. Terkadang ah .. belaian mesra
kemudian berlanjut menjadi asyik masuk sebagaimana lelaki dan perempuan yang
suami istri.
Dan lelaki asing itu sekarang duduk di sofa yang sama.
Sesaat timbul rasa takut, siapa tahu dia mempunyai maksud-maksud jahat. Tetapi
matanya itu, walaupun sosoknya agak kasar dari matanya itu nampaknya lelaki
asing ini baik. Istriku merasa tidak perlu menampakkan cemas menghadapinya.
'Duduk dulu ya mas, ..mau minum apa??' eehh ..bahkan selanjutnya dia juga
menawarkan minum. Dan tanpa menunggu jawabannya istriku langsung ke dapur
membuatkan minuman.
Saat hendak menyuguhkan, nalurinya mengingatkan untuk
sedikit dandan, menata rambutnya, bajunya. Dia menuju ke kamar, kedepan kaca
dan meja rias. Dipenghujung usianya yang 42 th. dirinya masih cantik,
sebagaimana komentar banyak orang. Dia menyisir, menggunakan bando,
memantas-mantaskan roknya, blusnya. Dan tidak lupa ..crot crot, sedikit minyak
wangi di tubuhnya. Selintas terpikir ..mau apaa ini ..adakah jiwa petualangan
di hatinya?? Mau ngapain kamu jengg ..?? Begitu pikirnya ..
'Ah, ibu jadi repot nih ..', begitu basa-basi lelaki
asing itu. 'Nggaak ..ada koq, silahkan minum..', dia sepertinya sengaja
melemparkan senyuman, kemudian dia balik ke dapur mengembalikan nampan. Saat
hendak balik menemui tamunya, terpikir ingin iseng sedikit. Dia masuk ke kamar.
Ada celah kecil dari kamar dimana dia bisa mengintip lelaki itu.
Nampak olehnya lelaki itu mengambil cangkir teh dan
menyeruput isinya .. Jelas kini. Kekumuhannya, mungkin karena menjadi orang
jalanan, tidak mempengaruhi tampilannya yang sangat jantan. Wajahnya tidak
cakep tetapi nampak wajah yang tegas dengan sedikit guratan kesungguhan pada
dahinya dan kelopak bawah matanya. Dan pandangan matanya itu lhoo .. Aahh ..,
kenapa lelaki seperti itu cuma kerja jadi pedagang keliling jual madu .. Tetapi
yah, ..siapa tahu .. Jakarta yang keras macam ini membuat sesorang harus
berjuang untuk hidupnya ..dan melakukan apa saja yang suka atau tidak suka
harus dilakukan untuk mempertahankan hidup.
Kini nampak dia itu duduk sedikit santai. Bersandar di
jok sofa, kakinya selonjor kelantai dengan sedikit merenggangkan pahanya. Ahh
.. Istriku kembali ingat suaminya ..begitulah duduknya sesaat pulang dari
kantor. Debar jantung istriku bangkit kembali. Dia perhatikan celana khaki yang
agaknya dekil itu. Tepat di daerah selangkangannya, nampak tonjolan menggunung.
Dan yang membuat istriku semakin penasaran adalah, dengan tangannya yang nampak
berotot, sesekali lelaki itu mengelusi tonjolan tersebut sambil matanya
setengah meram seakan menikmati.
Uhh ..kenapa lelaki itu berbuat demikian..ah ..mungkin
hanyalah kebiasaan. Tetapi bagi istriku hal tersebut membuat darahnya terpacu
ke atas. Wajahnya menjadi nanar, matanya pasti memerah dan tanpa sengaja,
lidahnya menjilati bibirnya dan kemudian menggigitnya. Dia menahan suatu
gejolak ..gejolak birahi.. Perasaan yang sama seperti saat suaminya membelai
kemudian mengendusi lehernya, hadir dari belakang celah sempit di kamarnya saat
dia mengintip lelaki asing itu. Eehh .. kenapa sih aku ini ..? Setengah heran masih
bertanya pada diri ..
Tiba-tiba terlintas olehnya akan ulah ngintipnya itu.
Sejak SMP diantara teman-temannya dia sering disebut sebagai petualang. Memang,
walaupun anak perempuan dia senang sekali dengan hal-hal petualangan. Dia naik
gunung, jalan menyelusuri sungai, panjat tebing dsb. Bahkan di kotanya dia
diangkat menjadi salah satu pengurus klub pecinta alam. Sudah begitu lama itu
berlalu. Sejak berumah tangga kesenangan petualangan itu pupus sendiri. Sudah
lupa. Dan kini, saat ngintip tamu asingnya itu dia ingat jiwa petualangan itu
lagi. 'Masih adakah jiwa itu padaku?', setengah bertanya dalam hatinya.
Dan jawabannya adalah hati yang gemetar dan jantung
yang degupnya sangat keras hingga seakan tubuhnya bergoyang. Dia ingat
saat-saat ber-ada di suatu peristiwa panjat tebing. Saat itu dia harus menembus
satu celah sulit, dan berhasil. Saat seperti itu ketegangan yang amat dirasakan
memacu adrenalinnya. Dan ketegangan semacam itu saat ini dia rasakan kembali.
Kerinduan akan petualangan masa muda tiba-tiba menyeruak dan menembusi
relung-relung hati dan pikirannya. Kerinduan yang kembali memacu adrenalinnya.
Dan dia nggak bisa menolak kerinduan petualangan itu.
Dia pengin. Pengin merasakan lagi, setidak-tidaknya untuk kali ini saja. Dia
pengin kembali bertualang, merasakan adrenalinnya terpacu kembali. Tapi kali
ini tantangannya beda. Bukan karang terjal. Bukan pucuk-pucuk gunung. Bukan
pula jeram riam sungai-sungai. Kali ini adalah lelaki asing di lobang
pengintaian itulah sasarannya. Dan inilah kesempatannya, mumpung suami sedang
keluar kota dan pelayan kecilnya sedang menginap liburan di tempat kakaknya.
Dan lelaki itu alangkah seksinya untuk begitu saja dilewatkan. Dari bulu
alisnya yang hitam tebal dia bayangkan bagian-bagian tubuh lelaki itu juga akan
menghitam dan tebal penuh bulu. Uhh ..bayangan itu .., fantasinya..,
khayalannya macam itu .. sepertinya bukan baru sekarang munculnya.
Jauh didalam lubuk hatinya, selama ini sesungguhnyalah
dia merindukan lelaki lain di luar suaminya. Lelaki lain yang lebih jantan,
mungkin juga lebih kasar, lelaki yang lebih seksi yang bisa membangkitkan nafsu
seksualnya ..yang lebih memahami gejolak birahinya. Dengan suaminya .. dia
rasakan selama ini nggak pernah benar-benar mendapatkan sesuatu yang selalu
ditunggu setiap perempuan, orgasme. Kepuasan puncak dalam hubungan seksual.
Sayang, walaupun tidak berarti kurang cinta dan
hormatnya, suaminya tidak menunjukkan perhatiannya secara sungguh untuk hal
ini. Dia kelewat sibuk dengan urusannya. Dia pikir perempuan hanya butuh
materi, uang, perhiasan atau mobil, sebagaimana yang dia selalu penuhi untuk
membahagiakan istrinya.
Begitulah kalau birahi menyerang seseorang. Segala
hambatan dan rintangan berusaha ditembusi. Setiap yang salah dicari kambing
hitamnya untuk mendapatkan pembenaran tingkah dirinya sendiri. Nafsu birahi
hampir selalu egoistik. Dan kini, ketetapan istriku telah penuh. Kembali
bertualang. Harus dapat. Dan sekarang. Inilah saat yang tepat dan untuk sasaran
yang juga tepat. Masalahnya tinggal bagaimana cara melaksanakannya. Bagaimana
dengan perasaan suaminya, seandainya suatu saat dia mengetahui .. aah ..
'Jangan lagi bimbang', Begitulah keputusannya. Dorongan nafsu yang sangat kuat
membuat dia enggan untuk menghindar. Semua lainnya dia abaikan. Biarlah
nalurinya nanti yang akan mencari jawaban. Dengan kepercayaan pada nalurinya
itu, istriku menjadi lebih santai. Pelan-pelan disusupkannya tangannya ke dalam
blusnya. Dia mainkan puting susunya. Dia bayangkan lelaki asing itu sesaat lagi
akan mengisapnya. Lidahnya akan menjilati dan giginya akan menggigitinya.
Ooohh, ampuunn ..nikmaatt ..
Khawatir berlama-lama sendirian, istriku beranjak
keluar kamar untuk menemui tamunya. Tetapi sebelum keluar, naluri
petualangannya mulai memberikan sinyal. Dia melangkah menuju lemari bajunya.
Diambilnya rok model 'midi kulot' dengan sedikit belahan pada ujung bawahnya
yang mudah terlepas dari pinggulnya dan siap telanjang. Dengan sekali menarik
resluitingnya dijamin rok itu akan langsung lepas ke lantai. Dan untuk atasannya,
dia pilih blus dengan kain halus yang tipis. Kain itu akan mudah menampakkan
kontur tubuhnya, buah dada dan bahunya yang bidang. 'Kamu sangat seksi dengan
baju itu, jeng', begitu pujian suaminya suatu kesempatan.
*****
Pukul 14.12, Selasa
Berapa harga madunya, Mas ..?', dia membuka omongan.
Dan membuat lelaki tamu asingnya itu mendongak serta memperhatikan kehadirannya
yang telah berganti pakaian untuk tamunya. Nampak keterperanjatan sesaat di
matanya sebelum dia menjawab, ..'Hmm ..terserah ibu sajalah ..',
'Lhoo, koq terserah .., n'tar Mas rugi lhoo ..', sambil
mendekat hingga sangat dekat, kemudian meraih salah satu botol madu, dengan
maksud lain, yaitu menebarkan aroma parfum merangsangnya sebelum kemudian
mengasongkan bokongnya ke kursi di depan tamunya. 'Ahh nggaakk.. bbuat ibu sih
nggak pa pa ..khan sya uu.. dah dissu.. ssuu..guhin minum segala ..'. Sahut
penjual madu itu. Nah ..kelihatan sudah, suaranya nampak tergetar, walaupun dia
berusaha untuk berkesan akrab dan menguasai diri. Dan ..matanya tidak lagi
mampu lepas dari tubuh istriku. Memang kuakui, walaupun sudah cukup umur
istriku masih amat seksi di mata para lelaki. Aku sendiri tak puas-puasnya
selalu memandanginya, sampai dia suka merasa malu. Apa lagi kalau udah pakai
baju lembut tipis dengan kulot sebagaimana yang nampak saat ini.
Istriku menyadari bahwa lelaki ini memperhatikan
penampilannya. Aroma minyak wangi yang cukup semerbak pasti membuat tamu
asingnya ini kelimpungan. Pasti dia memahami tingkah perempuan. Lelaki dengan
tampilan macam dia pasti banyak perempuan yang memburunya. Dia pasti memiliki
pengalaman dan memahami, kalau seorang perempuan yang saat pertemuan pertama
tadi masih amburadul, kemudian sesaat masuk ke kamarnya dan keluar lagi menjadi
rapi dan wangi, biasanya mempunyai kemauan dan harapan khusus. Hal macam ini
pasti tidak asing bagi dia, lelaki jantan yang perempuan manapun melihat
langsung terdongkrak birahinya.
'Apa sih khasiatnya madu ..??', istriku bergaya genit
manja setengah bertanya se-akan tidak tahu, memancing dan berharap bisa
terjadinya dialog yang ..sebagaimana kalau bicara khasiat madu di antara para
lelaki. 'Banyak bu, .. Secara umum ini bagus untuk kesehatan .., dari anak-anak
sampai dewasa baik minum ini ..'. 'Secara khusus? ..apa?', 'Ah, ibu ..khan
suami ibu juga tahu ..ini termasuk jamu sehat dan kuat buat bapak-bapak'.
Whoo ..pancingan omongan telah dilemparkan dan
nampaknya umpan mulai dimakan. Bicara kekuatan lelaki. 'Tapi, saya nggak pernah
lihat buktinya, tuh ..!', sanggah pura-pura istriku dengan umpan yang lebih
kuat. 'Tapi madu ini lain bu, .. Ini diambil khusus dari hutan. Ini yang
namanya madu hutan. Lebahnya bisa menyerang siapapun yang mendekat. Para
pengambil madu ini harus memilik keberanian dan pengalaman'.
Wahh .. bagaimana caranya menggiring buruan ini ..,
istriku berfikir keras. Dengan pura-pura serius mendengarkan, dia mulai
bermain, melenggokkan bahu dan sesaat kemudian merenggangkan pahanya. Sementara
tukang madu tadi mencuri pandang ke mata istriku, salah tingkah. Kemudian
tangannya yang memegang botol madunya mengelus-elus leher botolnya, macam
seseorang mengelus-elus alat vital. Tingkah tersebut nampak sangat erotis di
mata istriku. Dan tukang madu itu rupanya juga sadar ..menggiring pembicaraan
dan suaranya mulai terdengar parau, sementara tangannya terus mengelusi leher
botol itu. 'Bbb..bbu, ini buat bapak .. Bapak mana Bu ..?', tiba-tiba dia
menanyai suaminya .., setengah berbisik .., 'Bapak sedang tugas ke Medan sampai
hari Minggu nanti ..', suara istriku juga ikut parau ..dan hatinya bergetar
bersorak .., dia sudah yakin mangsanya masuk dalam jeratannya ,
Ehhmm, .. jadi ibu sendirian nih, ..', '.. eehh.. ada
pelayan ..tt..ttetappii..sedang sedang menginap di tempat kakaknya', '..di mana
..?', '..ddii..nggak jauh..'. '..ntarr..?! ,..', '.. jangan khawatir, nggak
balik hari ini, dia nginep 2 hari, pulang lusa ..'. aahh ..ternyata kemajuan
mengalir begitu deras. Omong-omong kecil dalam bisikan ini mendorong
tangkapannya langsung menuju sasaran. Kemudian yang terjadi adalah saling pandang
penuh arti.
'Begini bu, kalau suami dengan teratur minum madu,
istrinya pasti senang karena selalu bisa dipuaskan setiap kali kumpul suami
istri'. 'Saya nggak ngerti, ..saya nggak pernah tahu ..', hati istriku menjadi
menderu-deru. Disilangkan pahanya, menunjukkan mulusnya. Sementara mata tukang
madu melirik, nampak mulutnya sedikit menganga dan jakunnya naik turun.
'..bagaimana bisaa .., khan hanya madu ..??', istriku masih juga menggoda ..
'Begini saja bu, ..', nampaknya tukang madu mulai
berperan aktip, '..saya udah ngebuktiin, .. Istri saya bilang jangan saya
berhenti minum madu, biar selalu kuat, keras dan tahan lama ..', 'A..aa..panya
mas, yang ku..att ..?', suara parau istriku yang gemetar dan menahan birahi
sambil matanya memandang mata lelaki itu. Dan ketemu. Lagi-lagi saling pandang
penuh arti.
Dan ..tiba-tiba, tukang madu ini menggeser duduknya,
mendekati istriku dan meraih tangannya, langsung di rabakan ke arah
selangkangannya. '..b..bbuu.., i..innii buktinya..'.
Walaupun sudah membaca yang akan terjadi, tapi
peristiwa ini langsung menyergap mukanya. Wajahnya berasa sembab menahan getar
dan jantungnya terpacu cepat. Suara dug dug dug menggoyang dadanya sendiri. Yaa
.. dia mulai merasakan adrenalin yang sekian lama sudah tidak dia rasakan lagi.
Kali ini terpacu dengan petualangan baru. Petualangan dalam nafsu dan birahi.
'Jj ..jang..an .. Mass ..jangan.. saya takk..uutt, ..mm..aass', sementara tak
terhindarkan tangan itu telah di elus-eluskan ke tonjolan di selangkangan
tukang madu, '.. ini..madunyaa..m..mbakk..', omongannya tidak lengkap, dan
tiba-tiba panggilannya berubah menjadi 'mbak'. Rupanya lelaki ini yang juga
sudah demikian menahan birahi .. dengan tangannya yang kasar dan berotot itu
terus memegangi tangan lembut istriku dan menggosok-gosokkannya pada gunungan
itu.
Dan pucuk dicinta ulam tiba. Yang dengan penuh harap
telah ditunggu istriku kini datang. Se-akan menolak, tetapi enggan menariknya.
Saat tangannya merasakan sentuhan hangat pada tonjolan di selangkangan tamu
asingnya. Seperti terkena stroom ribuan watt, wajahnya memerah, matanya
langsung memelototi tonjolan itu. Sesaat ingin ditariknya tapi enggan,
birahinya yang datang menyergap membuat dia menikmatinya elusan tangannya pada
tonjolan itu. Sementara sikapnya yang masih gengsi dan malu-malu mengerem
sesaat untuk tidak terlampau aktip. Dan jantungnya semakin berdegup kuat,
menahan gelora birahi dari petualangan yang baru baginya. Petualangan culas
menyeleweng dan khianat terhadap suaminya yang sedang pergi menjalankan tugas dengan
cara berhubungan dengan lelaki lain, asing dan sama sekali tidak dikenalnya.
Wwoo.., ada yang menderu dalam dadanya. Dia merasa
sedang berjalan memasuki gurun yang sangat panas, tetapi jiwa tualangnya sama
sekali enggan untuk menghindar. Ooohh.. maafin Mas Bardii, akuu nggak tahann
nniihh.., aku pengin merasakan kepuasan seks, orgasme, yang selama ini belum
pernah aku dapatkan walaupun telah lebih dari 20 tahun kawin denganmu ..,
maafin ya masszz .., begitu bunyi suara hatinya.
Sementara itu si lelaki asing terus berusaha memaksakan
tangan istriku agar mencengkeram tonjolan itu. 'Mass..jaa..ngan.., nanti ada
orangg ..', terdengar semakin parau dan gemetar suaranya. Adrenalinnya langsung
melonjak. Sungguh ketegangan yang nikmatnya luar biasa. Jiwa petualangannya
kini telah kembali.
Pukul 14.32, Selasa
Dan ketika cengkeraman tangannya merasakan ada batangan
yang besar dan hangat, hati istriku membulat. Dia buang segala malu. Dan ..
dengan berdesah pelan ..mulailah tangan itu meremas. Terasa oleh telapaknya
bulatan panjang yang berdenyut-denyut dan hangat.
Tentu saja lelaki asing itu sangat gembira. Dia
perlihatkan senyumannya. Senyum kemenangan dia pikir. Istriku membalas senyuman
itu dan ..'..mas ..aku kunci dulu pintunya ..', berbisik seraya langsung
beranjak menuju pintu depan, sebentar melongok keluar, barangkali ada orang
yang diam-diam mengamatinya, dan ketika yakin aman dia tutup pintu itu dan
kunci. Clek, klek.
Saat kembali, dia langsung duduk menempel tamunya dan
.. saling pandang sesaat kemudian langsung saling menerkam dan berpelukan.
Tercium bau matahari pada tubuh lelaki itu, tapi justru menjadi rangsangan
besar untuk birahinya. Istriku mencari bibir tamunya, ketemu, dan langsung
berpagut dan saling melumat. Tangan-tangan kasar ber-otot lelaki itu lantas
memeluk dengan kuatnya.
Lama sekali posisi saling berpeluk dan melumat itu.
Sepertinya melepaskan kerinduan pada apa yang selama ini saling mereka
rindukan. Dan nampak istriku makin memanas. Lumatan itu disertai pula dengan
saling gigit lidah serta bertukar ludah. Suara desis dan lenguh mulai terdengar
dari keduanya. Tangan-tangan mereka saling memeluk, kemudian meraba. Bahkan
istriku lebih berani, dia raih baju belakang tamunya dan tarik dari ikatan
celananya, kemudian dia masukkan tangannya, ingin merasakan langsung hangatnya
tubuh lelaki asing itu. Dan sang lelaki juga tidak kalah tangkas, tangannya
memasuki blus istriku dan memeluki sesaat, tapi kemudian beralih langsung ke
buah dada istriku, meremas-remasinya. Puting susunya di pelintir-pelintir.
Kegelian tak terkirakan menjalar di tubuh istriku. Dari jeritan kecilnya nampak
istriku menggelinjang. Nafsu birahinya kini tak lagi bisa terbendung.
Istriku dan lelaki asing itu benar-benar memasuki
wilayah nikmat tak terhingga. Keduanya telah siap menapaki puncak kenikmatan.
Lelaki itu membuka sendiri ikat pinggangnya, melorotkan resluitingnya, merogoh
kontolnya keluar dan meraih tangan istriku untuk menggenggamnya.
Pukul 14.46, Selasa
Merasakan daging panas yang besar dan panjang, dengus
dan suara parau istriku kembali terdengar, suara pengakuan ..yang didorong
desakan birahi, '..maazz.., uuhh.. gede banget zzihh.., uuhhmm..', sambil
bergerak melepaskan rangkulan dan menunduk untuk melihat barang nikmat
ditangannya itu. Lelaki asing itu melepasnya. Biarlah perempuan binal itu
melihati kontolnya. Biarlah dia memuaskan libidonya. Dia puas .. Untuk
sementara dia lupakan dagangan madunya yang terserak di lantai. Hari ini dia
merasa mendapatkan sesuatu yang bukan main ..
Dan saat nampak batangan milik tamu asingnya ini, saat
nampak jamur besar merah hitam di ujung batangnya nampak begitu mengkilat
dengan belahan lubang kencing yang menganga, istriku terpana. Suara paraunya
kembali terdengar '..uuhhzz ..gedenyaa..uuzzhh, gedenyaa..uuhhmm', dan tanpa
didorong lagi mulutnya mendekat ke kontol itu. Bau khas kemaluan lelaki
langsung menerpa hidung istriku. Dan tanpa bisa lagi menahan, bibir istriku
langsung menciumi batang gede dan panjang itu. Sementara tangannya tetap
menahan untuk mengarahkan kebibirnya. Ini aneh sekali bagi istriku. 'Wwwoo,
sangat eksaiting .. pada suamiku aku belum pernah begini niihh..'. Selama ini
untuk suaminya nggak pernah ia berikan ciuman pada kontolnya. Entah desakkan
macam bagaimana, tiba-tiba saja, dan tanpa ragu dan banyak pertimbangan,
tahu-tahu lidahnya, mulutnya, hidungnya langsung melahap kontol tamu asing ini.
Itukah yang disebut gairah birahi ..? Atau naluri hewaniah yang baru
mendapatkan kesempatan tersalur, karena memang obyeknya sangat mempesona??
Dia ciumin, jilatin dan sedot batang itu sepuasnya.
Naik, turun, naik, berputar, kebawah, bijih pelernya. Uuhh ..gedenyaa
..nikmatnya.. uuhhzz. Lupa sudah sang suami. Kenikmatan tak bertara sedang
berlangsung. Kesetiaannya pada suami selama ini kemana ..?? Kenapa layanan
macam ini kamu berikan pada orang lain, orang asing, bahkan belum tahu namanya,
sementara itu nggak pernah kamu berikan layanan sejenis pada suamimu..??uuhzz
geddeenyaa..
Lelaki itu merasakan mendapatkan kenikmatan luar biasa,
rasanya jarang ada perempuan Indonesia yang mau menciumi kontol. Tapi perempuan
ini, istri orang gedongan lagi, dia rasakan bibirnya dan lidahnya melumati
kontolnya. Dia melenguh panjang. Kemudian dengan setengah bangkit dia
perosotkan kebawah celananya agar istriku bisa lebih leluasa melumati
kontolnya. Dan pada kesempatan itu nampak benar lebatnya jembut dan
rambut-rambut di seputar kemaluan dan selangkangan sang tamu asing.
Tentu akibatnya adalah istriku makin semangat untuk
terus menjilat, menyedot dan setengah menggigit kontol si tamu yang membengkak
itu. Pada kesempatan sesaat, dia melihat setitik bening di ujung lubang kencing
kontol itu. Itulah precum, cairan birahi awal dari lelaki saat kenikmatan
kelaminnya mulai hadir. Istriku langsung menjilatnya. Asin. Uuhh, nikmatnya..
Dan terus menjilatinya serta berharap bisa meraih cairan lebih banyak. Kemudian
mulai mengkulum dan dengan halus memompa. Sungguh, inilah pertama kali dalam
hidupnya menghisap kontol. Dan bukan milik suaminya tetapi milik lelaki yang
adalah tamu asingnya ini. Keinginan macam itu sesungguhnya telah lama timbul, sejak
dia melihat adegan persetubuhan dari VCD yang diam-diam disimpan suaminya dan
tanpa sengaja dia putar saat suaminya pergi. Tetapi untuk memulai pada suaminya
dia takut dicurigai dari mana kemajuan macam itu diperoleh.
Kali ini dia merasa mendapatkan kesempatan yang nggak
akan dilewatkan. Dengan jiwa petualangan dan nafsu birahi yang membara dia
lakoni obsesi erotis yang selama ini ditunggu-tunggunya. Mulutnya terasa penuh.
Kontol seukuran pisang tanduk hanya bisa masuk di ujungnya saja. Kepala istriku
memutar-mutar. Lidahnya menari-nari dijamur merekah itu. Dia jilati sepuasnya
lubang kencing tamunya. Nampak rakus dan lahap mulut cantik itu ingin menelan
batangan kontol gede panjang tamunya.
Pukul 15.12, Selasa
Merasa belum puas berciuman, lelaki itu mengangkat
tubuh istriku dan langsung kembali dipagutnya lehernya. Istriku menggelinjang
dan mendesah-desah. Tangan kirinya tidak melepaskan cengkeraman pada kontol
tamunya. Jari-jarinya mencengkeram sambil memijit-mijit atau mengurut yang
membuat nikmat luar biasa pada sang tamu. Ciuman mereka meliar. Dari leher
bibir lelaki asing itu menyusuri ke bawah lagi. Kini terasa blus istriku
menghambat. Dia usel saja itu blus. Bau parfum yang sangat merangsang bercampur
keringat lelaki dari jalanan menciptakan erotis pada keduanya. Istriku
menggeliat-geliat. Kemudian mereka dengan buru-buru mencopot masing-masing
bajunya. Blus istriku dan kemeja lelaki itu lepas. Dan kembali mereka berpagut
dengan telanjang dada. Buah dada istriku menekan dada sang lelaki.
Tangan sang tamu terus merabai dan meremasi buah dada
itu. Dan tangan istriku dengan penuh semangat terus meremasi kontol sang tamu
yang semakin nampak tegang, panjang, besar dan mengkilat. Urat-urat darah
melingkar-lingkat di sepanjang batang itu. Masing-masih saling berdesah,
mengaduh dan merintih bersahutan.
Kemudian tampak istriku melepas kulotnya. Dengan sekali
tarik resluiting kecil, melorotlah kulot itu. Nampak celana dalam oranye yang
membungkus pantat bahenol serta kemaluan istriku. Ditariknya salah satu tangan
sang tamu untuk merabai kemaluan itu. Tanpa hambatan, tangan itu langsung
meremasi vagina istriku. Gelinjang yang sangat nikmat. Uhh ..gatalnyaa..
Istriku menggeliat-geliat bak cacing kepanasan. Desahannya makin tak
terkendali. Bibir dan lidahnya meliar. Dijilatinya bahu lelaki itu, digigitnya
lehernya, diciumi wajah bawahnya yang nampak kasar oleh bulu-bulu jenggot yang
tercukur, kasar seperti amplas. Itu sangat menggelitik lidah istriku, dia nggak
mau melepaskannya.
Saat tangan tamu memilin-milin kelentitnya, kemudian
dengan jari-jarinya yang terasa kasar juga menembusi bibir vaginanya dan terus
mengaduk-aduk hingga menyentuh saraf-saraf pekanya, istriku mengaduh. Nikmat
yang diterimanya sangat luar biasa. Pantatnya langsung gelisah, meliuk, menggoyang.
Ternyata sentuhan lelaki lain, lelaki pedagang madu, tamu asing yang sama
sekali nggak dikenalnya, menimbulkan gelombang birahi dan kenikmatan tak
bertara. Mencuri kesempatan, menyeleweng dengan tamunya ini, oohh .. akan
sangat dikenangnya ..maasszz, .. tolongg.. aku hauss.., desisnya.
Tenggorokannya terasa kering dan nafasnya terus memburu. Dan kocokkan tangan
kiri pada kontol tamu makin kencang. Pijitannya semakin berdenyut. Pantat tamu
itu juga meliuk-liuk dan menggoyang.
Sekarang keduanya benar-benar lepas. Masing-masing
menampakkan naluri birahinya. Saling pijit, saling jilat dan gigit. Semuanya
mengerang, mengaduh-aduh dan mendesah-desah. 'Mbakk ..', si lelaki berbisik, '
.. Aa..kkuu, ..mau keluarr ..mbaakk', ..' ..keluarin dehh .. Keluarin saja ..',
jawaban bisik istriku sembari meningkatkan remasan dan kocokkan pada kontol
sang tamu. Dan tanpa dicegah lagi pantat lelaki itu makin cepat menggoyang
..terus ..terus ..teruuss ..
Dan ..disertai dengan teriakan histeris nikmat yang
panjang, 'aarrkkhh..', keluarlah cairan lendir bening dari kontol tamu. Semua
itu langsung disaksikan oleh matanya. Sperma atau air mani lelaki itu muncrat
tinggi. Kemudian muncrat lagi, muncrat lagi, muncrat lagi, muncrat lagi, lagi,
lagi, lagi. Rasanya ada sekitar 8 kali puncratan. Sebagian tertangkap tangan
istriku, dan sebagaian lainnya di jembut dan celana sang tamu dan kemudian pula
jatuh tercecer ke lantai. Pasti itu merupakan ledakkan sperma besar yang
disebabkan sangat tingginya birahi lelaki ..
Entah kenapa, melihat cairan yang tercecer di mana-mana
itu nafsu istriku melonjak. Diamat-amatinya liquid kental di tangannya. Meleleh
di jari-jarinya. Dia dekatkan ke hidungnya, coba membaui. Matanya melirik
sesaat ke sang lelaki sambil tersenyum. 'Wangi!', dia bilang. 'Ehh .. enak itu
lhoo', kata si lelaki, 'banyak vitaminnya ..', bisik lelaki asing, 'coba jilat
deh ..', dia mendorong. Dan darah istriku naik ke wajahnya. Gelegak nafsunya
mendengar kata-kata lelaki asing itu. 'Coba saja ..nggak pa pa .., jilat,
jilatin..ayoo..'.
Dia lihat lagi tuh sperma yang meleleh. Ah, belum
pernah dia merasai sperma. Milik suaminyapun nggak pernah. Tapi kali ini ada
godaan yang sangat kuat. Nafsu liar dan jiwa petualangannya mendesak-desak.
'Ayoo, coba ..'. Dan, dijulurkanlah lidahnya. Dijilatnya sedikit sperma itu.
Dirasainya. Dia ingat rasa kelapa muda. Dia jilat lagi lebih banyak,
dikenyam-kenyam kemudian ditelan. Ah, seperti kelapa muda. Dia jilati terus
hingga jari-jarinya bersih. Kemudian sperma di telapak tangannya yang nampak
bergumpal kental dilahapnya pula.
Dulu saat petualangan di hutan, dia juga menghadapi
keraguan saat pelatihnya menyuruh makan daging ular mentah-mentah. Dan hal itu
akhirnya bisa dia lakukan dengan baik. Dan sekarang, setelah didorong oleh
nafsu birahinya dan tamunya, '..ayo mmbbak, aku pengin liatin ..', agar dia
menjilati spermanya, dia juga lakukan. Dorongan erotiknyalah yang membuat
sperma itu menjadi demikian nikmat. Kini dengan makin bernafsu dia jilatin
semuanya, sperma di kepala jamur dan lubang kencing, yang meleleh di seputar
batang kontol, yang tercecer di jembut dan selangkangan, di celana, di
ujung-ujung kaki, di sofa, bahkan juga yang di lantai. Dia nampak seperti
anjing yang sedang menjilati sisa-sisa makanannya. Penuh nafsu, penuh birahi
sambil terus mengerang dan mendesah setiap kali lidahnya menjilat dan menarik
sperma ke mulutnya. Jadilah dia menjadi perempuan pemakan sperma.
Lelaki asing itu melihat dengan penuh pesona. Saat
istriku nungging di lantai menjilati spermanya dia lihat bagaimana menariknya
pemandangan itu. Pantat yang bahenol putih yang masih terbungkus celana dalam
oranye. Ah, sungguh pemandangan yang sangat erotik. Sementara kontolnya yang
dilingkari urat-urat belum kunjung lelah. Kontol itu masih tegang mengacu
mengkilat-kilat kepalanya. Dia kembali bersender ke sofa sambil menyaksikan
istriku, mengelus-elus sendiri kontolnya. Dia menikmati kegatalan yang belum
kunjung usai.
Istriku masih asyik menjilati semua sperma yang
tercecer, sementara libidonya masih belum sepenuhnya tersalurkan. Kontol itu
seharusnya menembusi kemaluannya. Ingat kebiasaan suaminya yang selalu lemas
sesudah ejakulasi, dia buru-buru bangkit dari lantai dan cepat meraih kontol
lelaki itu. Dia takjub. Ternyata ejakulasinya tidak membuat kontol itu surut
lemah. Masih seperti semula, bahkan nampak lebih besar dan panjang dimatanya.
Tanpa 'ba bi bu' serta merta tangannya meraih sisa celana khaki berikut celana
dalam lelaki itu, ditariknya keluar hingga langsung telanjang dan mencuatlah
kontol itu.
*****
Pukul 15.37, Selasa
Dengan sigap pula dia copot celana dalamnya sendiri dan
langsung naik ke sofa. Lelaki itu ditumpakinya. Tangan kirinya meraih
kontolnya, diarahkan langsung ke lubang vaginanya. Dia belum pernah bersanggama
dengan suaminya di sofa ini. Tetapi beberapa kali dia pernah lihat gambar
porno, pasangan yang bersanggama di sofa macam ini. Dia coba tirukan. Sementara
sang lelaki menyambut dengan pelukan di pinggang sambil menempatkan ke arah
yang tepat.
Ujung kontol itu telah menyentuh bibir vagina istriku.
Kegatalan amat sangat datang pada kemaluannya. Pantatnya menggoyang yang
langsung diimbangi oleh pantat sang lelaki. Yang satu menekan-nekan yang lain
mendorong-dorong. Gelombang kegatalan vagina dan kepala kontol dari kemaluan
masing-masing menderas. Masing-masing mau cepat menembusi dan melahap. Uhh
..kontol ini kelewat besar, begitu batin istriku, sementara ahh.. vagina ini
demikian sempitnya, begitu pikiran sang lelaki. Tentu saja benar. Yang selama
ini menembusi adalah kontol suaminya yang ukurannya paling cuma setengahnya.
Belum pernah vagina ini menerima kontol sebesar itu. Istriku berteriak
histeris. Ada sedikt rasa sakit yang menyertai nikmat luar biasa ini. Tapi sang
lelaki sudah tak akan pernah mundur lagi. Dengan tambahan dorongan dari bawah
akhirnya kontolnya terbenam. Seluruh batangan besar dan panjang itu bulat-bulat
telah ditelan oleh kemaluan istriku.
Sekarang istriku merasai, betapa setiap mili dinding
dalam kemaluannya mencengkeram erat batangan bulat panjang itu. Rasanya nggak
ada celah longgar. Setiap saraf-saraf vaginanya merasakan sentuhan batang itu,
yang menyebabkan reaksi bergelombang datang. Setiap sarafnya seakan ingin
melumat batang itu.
Dan yang dirasakan lelaki itu adalah vagina istriku
mengempot-empot. Seakan menghisap-hisap dan memerasi kontolnya yang menimbulkan
kenikmatan luar biasa. Dan reaksinya langsung mencaplok susu istriku dengan
sepenuh nafsu. Menggigiti putingnya dengan buas, sebelah kanan dan kiri
ber-ganti-ganti.
Paduan gelitik kontol pada vaginanya dan gigitan bibir
lelaki asing itu pada susunya sungguh merupakan sensasi kenikmatan yang luar
biasa. Istriku kini menjerit-jerit kenikmatan. Tak ada lagi rasa kawatir
didengar orang. Nafasnya demikian memburu. Pantatnya meliuk mengebor-ebor. Dan
sang tamu tidak lagi mau menahan dengan diam. Diangkatnya pantat istriku naik,
kemudian diturunkan, naik lagi, kemudian turun. Demikian ber-kali-kali.
Gesekkan antara kontol dan vagina saat naik turun itu membuat keduanya semakin
histeris. Dan berikutnya dengan tenaganya sendiri istriku mempercepat naik
turun pantatnya disebabkan kegatalan vaginanya yang nggak lagi tertahan. Dan
nampaklah istriku yang menunggangi lelaki asing tamunya, melakukan kocokkan
kontol tamu dengan vaginanya seperti berpacu. Makin cepat, makin cepat, makin
cepat. Suara teriakkan kenikmatan istriku diseling desahan sang lelaki menjadi
simponi erotik yang pasti akan merangsang siapapun yang mendengarnya.
*****
Pukul 16.00, Selasa
Pada kesempatan inilah, untuk yang pertama kali istriku
mengalami apa yang sering dia dengar, orgasme. Saat-saat menjelang orgasmenya
datang, sebagai sesuatu yang baru pertama kali dia rasakan seumur hidupnya dia
merasakan rangsangan gatal yang amat sangat yang disusul perasaan se-akan mau
kencing pada vaginanya akibat dari gosokkan dengan kontol besar itu. Rasa itu
sungguh tak terperikan. Perasaan macam itu membuat fisiknya demikian kuat.
Kocokkan pompa yang menguras tenaga itu dia lakukan dengan kecepatan yang
semakin tinggi.
Disertai hentakkan pada saat kemaluannya menelan kontol
besar tamu asing itu agar ujungnya lebih mentok ke mulut rahimnya, yang
dibarengi dengan teriakan nikmat yang histeris di-ulang-ulang hingga ..
akhirnya.. sampailah. Bendungan itu jebol. Orgasme itu datang. Seperti air bah
yang lepas. Ketegangan yang semula berada di puncak yang sangat tinggi langsung
turun hingga ke dasarnya. Seperti beban berat yang berhasil dilepasnya.
Kocokkannya memelan, memelan dan berhenti. Pelukannya melemas. Kucuran
keringatnya membasahi tubuhnya dan tubuh sang tamu. Kepalanya disenderkan pada
bahu lelaki itu.
Sang tamu ini sungguh lelaki yang memahami. Dia terima
kelelahan istriku. Dia ikut berhenti. Dia beri kesempatan. Dia sabar. Dielusnya
kepala istriku, diciuminya lehernya dengan lembut. Dijilatinya keringat
istriku. Sementara kontolnya dibiarkan terbenam dalam vagina istriku. 'Oohh
..', terdengar lenguh istriku sambil sedikit menggeser wajahnya tenggelam
keleher lelakinya. Nampaknya istrikupun ingin kontol gede itu tetap di dalam
vaginanya. Keadaan menjadi hening, tanpa desahan atau rintihan kecuali
nafas-nafas panjang dengan sebentar ter-engah. Dunia sekelilingnya juga seakan
ingin diam sesaat..
*****
Pukul 16.14, Selasa
'Mass ..', 'heehh..?!', '..ennaakk.. puass ..?',
'..Hheehh..', '..Oocchh..', terdengar bisikan-bisikan tanpa diikuti
gerakan-gerakan.
'Aku belum pernah lho, seperti ini .., ..aku heran
sendiri ..', istriku ngomong. '..hhee..eehh', sahut lelaki itu masih
enggan-enggan. ' Baru sekarang aku merasai orgasme'.
'Bener lho, mas. Aku koq bisa mengulum kontol,
menjilati spermamu ..hhoocchh .., kalau suamiku tahu ..'..'Ternyata nikmat
banget .. Hhoocchh ..hheecchh ..', terdengar tarikan nafas panjang.
'Mass .., mmaass .., capai yaa ..?!, '.. Nggaakk ..
belumm, khan aku belum keluar lagi ..', ' ..koq kuat banget sih .., nihh masih
gede dan kaku dalam nonokku ..', 'Khan madduu ..', tentu kelakar, 'Iyaa
bener-benerr ..', masih dalam saling berbisik. Istriku mencium gregetan leher
lelaki itu. '..uuhh ..', entah lenguh siapa lagi .. Diam, hening lagi untuk
beberapa saat..
'Belum keluar ya mass, .. Mau dikeluarin ..??, dimana
..??', istriku bertanya. Pertanyaan itu memancing kerut dahi tamunya sesaat
..tetapi dia bisa menjawab ..,'Bagaimana kalau di mulut kamu ..?', bisik-bisik,
'woo, mauu ..', tanpa pikir lama-lama pelan-pelan istriku bangkit, kemaluannya
melepas kontol sang tamu yang masih tetap tegak ngaceng dan mengkilat-kilat
basah hingga batangnya yang disebabkan cairan yang keluar dari vagina istriku.
Dia ingin memberikan layanan terbaik bagi tamunya ini .., dia ingin mendengar
dan melihat bagaimana tamunya ini merintih dan mengerang-erang merasakan
kenikmatan dan mendapatkan kepuasan puncaknya.
Sang tamu mengambil posisi berdiri dengan kontolnya
yang ngaceng menantang ke depan, disusul istriku jongkok pada lututnya dan
langsung meraih kontol itu untuk di-emotnya.
Kali ini istriku tidak nampak ber-emosi, mungkin sedang
surut sesudah orgasmenya tadi. Tetapi sang tamu dengan mendongakkan kepalanya
kini mengerang. Tangannya meraih kepala istriku, direngkuhnya kemudian didorong
kedepan agar kontolnya lebih dalam lagi dikuluman mulut istriku. Dan istriku
mengikuti. Gerakan memompa. Lelaki itu memaju-mundurkan bokongnya, mengerang
sambil makin keras meremasi rambut istriku. Tentu terasa pedas bagi istriku.
Tetapi suara erangan lelaki itu membuat istriku pelan-pelan timbul kembali
ke-asyikannya. Dia mainkan mulutnya. Terkadang dia lepas kulumannya dan
menjilat-jilat batangnya. Juga dia isepin buah zakarnya. Di titik ini nampak
kelemahan lelaki itu. Setiap jilatan di zakarnya dia se-akan memohon dan
mengemis, 'Terus .. tolong, terruss..oohh mmbbaakk.. enakk bangett
..terruuss..'.
Zakar tamunya ini terus dia isepin dan jilatin. Dan
benar .., tak begitu lama lelaki asing ini mengeluarkan teriakan histeris yang
ditunggunya ..'..mau keluarr.. oohh mau keluarr ..keluarr, mbbaakk.. Isepp..
kontolku..isepp', sembari menjambak rambut istriku diarahkan ujung kontolnya ke
mulutnya dan ..sserr..crot..crot..crott ..muncratlah sperma segar panas
langsung ke mulut istriku.
Dan mulut istriku yang sudah menganga sejak tadi siap
menerima semua puncratan sperma tamunya. Tak ada setetespun yang lepas dari
mulutnya. Masih dalam keadaan crot crot, mulut istriku sudah mencaplok ujung
kontolnya untuk memastikan bahwa tak setetespun akan tersia-sia ke tempat lain.
Wajahnya yang merem melek nampak menikmati cairan hangat di mulutnya itu.
Nampak pula dia mulai mengecap-ecap kemudian menelan berliter cairan yang
keluar dari kontol lelaki asing itu.
Selepas itu baru dua insan ini merasakan kelelahannya.
Keduanya terduduk. Sang tamu bersender kembali ke sofa, dan istriku tidak
bangun dari lantai menyandarkan tubuh dan kepalanya pada kaki-kaki lelaki itu.
*****
Pukul 16.26, Selasa
Sesudah beberapa saat istriku bangkit. 'Tak bikinkan
kopi ya, .. Capuchino mau ..?', 'Apa tuh ..'. Rupanya tamu ini benar-benar dari
klas kumuh, dia nggak ngerti nama minuman tadi. Tetapi istriku tak lagi
menghiraukan, dia ambil celana dalam dan kulotnya, dia pakai dan beranjak
ke-dapur.
Di dapur kini istriku merasakan bibir kemaluannya agak
pedih-pedih. Tentu karena kontol yang kelewat gede dari tamu asingnya itu.
Sendirian dia tersenyum. Puas. Petualangan yang baru dilewati sungguh
'eksaiting'. Sambil mengambil cangkir dan kopi dia mikir, biar kutahan lelaki itu.
Biar dia nginep. Pulang esok sore, begitu pikirnya. Mumpung. Aku mau lagi,
lebih lagi. Aku pengin telanjang bulat semua. Biar kuajak saja ke kamar
tidurku. Di kamar dimana aku dan suamiku tidur. Rasanya penyelewengan dan
pengkhianatan yang makin tinggi kwalitasnya akan semakin nikmat. Masih adakah
cinta pada suaminya.., sesudah penyelewengan ini ..? Jangan tanya cinta .., itu
hal yang lain. Urusan cinta suami tak perlu diragukan. Ini tidak lebih dari
urusan libido. Urusan orgasme yang memang dengan suami nggak pernah bisa
diraih. Ahh ..dia benar. TAMAT
Asal Mamah Senang.
Posted by: Hot & Panas In: Cerita Dewasa| Cerita
Seks Affair| Cerita Seks Gigolo| Cerita Seks Kiriman Pembaca| Cerita Seks
Remaja| Cerita Seks Setengah Baya| Cerita seks umum
Cerita saya ini hanyalah fiktif belaka, bila ada
kesamaan, itu hanyalah kebetulan. Saya cowok yang masih single. Saya bekerja
seruangan dengan seorang cewek cantik. Dia atasan saya, orangnya cantik dan
montok menggoda. Dia suka membuat kemaluan saya naik terus, karena memang dia
punya hobby melakukan hubungan seks. Dan kebetulan, saya juga punya hobby yang
sama, tetapi tidak semaniak dia. Hampir tiap hari dia bermain seks dengan cowok
yang disenanginya, bahkan saya sendiri sering diajak bermain dengan dia.
Disamping saya senang dan menikmati tubuhnya yang aduhai itu, saya juga tidak
berani menolak perintahnya. Pokoknya asal ibu senang. Dan saya dijanjikan naik
pangkat, dan tentu saja gaji naik juga dong plus bonus tubuhnya yang montok
itu.
Dia orangnya cantik, meskipun umurnya jauh di atas umur
saya. Karena dia selalu suka memakai rok ’super’ mini warna putih transparan,
maka saya tahu kalau dia tiap hari tidak pernah memakai celana dalam. Yang saya
heran, ketika dia ada di luar ruang kerja, dia selalu memakai rok biasa bahkan
pernah pakai celana. Tetapi ketika ada di ruang kerja kami, dia selalu memakai
rok ’super’ mini itu. Jadi kalau ada sesuatu yang dia butuhkan, dia selalu
minta tolong saya yang mengurusnya.
Meja kerjanya berada persis di depan meja kerja saya,
jadi saya bisa melihat apa yang dikerjakannya. Tiap menit dia selalu memancing
nafsu saya. Dia sering pura-pura lihat suasana di luar jendela, padahal dia
ingin memperlihatkan kemontokan pantatnya yang super montok itu. Lalu dia
pura-pura melihat hasil kerja saya sambil mendekati saya, terus dia menundukkan
kepalanya, lalu yah terlihat jelaslah payudaranya yang tergantung bebas tanpa
halangan dari BH. Dia goyangkan badannya, maka bergoyanglah payudara itu
kiri-kanan-kiri. Tapi yang paling parah, dia pura-pura menjatuhkan pena di
lantai, terus dia jongkok membelakangi saya. Ketika dia menunduk, roknya
tersingkap ke atas, jadi terlihatlah pantatnya yang montok putih dan
kemaluannya yang putih kemerahan dengan bulu yang tampak menantang untuk
dijamah.
Ketika dia sudah mengambil penanya, eh.. dijatuhkannya
lagi, terus nungging lagi. Lagi-lagi dia goyangkan pantatnya maju-mundur,
bawah-atas. Lalu dia merenggangkan kakinya, sehingga kemaluannya yang lezat itu
merekah bagai bunga ‘mawar’ dan begitu seterusnya. Hingga saya tidak tahan akan
kelakuannya itu. Langsung saja saya mendekatinya, terus saya raba-raba
kemaluannya. Dan ternyata, ohh.. dia menikmati sentuhan-sentuhan yang saya
berikan.
Saat ini saya bekerja dengan lidah saya. Saya jilati
sedikit kacangnya dan di “suck” agar basah. Tidak sampai dua menit sudah tampak
ada cairan bening di liang senggamanya. Karena kejantanan saya sudah tidak
tahan, lalu saya masukkan batang kemaluan saya ke liang kewanitaannya. Dia
mendesis, meronta, mengerang nikmat (3M), demikian juga saya. Hangat dan lembab
saya rasakan di sekitar kemaluannya yang ranum itu.
Lalu saya mulai goyang kiri dan kanan, maju-mundur dan
kadang-kadang saya putar. Dia benar-benar hebat dalam merangsang birahi saya.
Setelah saya agak pasif dalam gerakan yang saya lakukan karena sudah hampir
terasa menuju klimaksnya, dia dengan perkasa menggoyang tubuhnya maju-mundur,
kanan-kiri dan berputar dengan garang.
Sementara saya semakin berat menahan orgasme, akhirnya,
“Bu boleh keluarin di dalam..?” kata saya meminta persetujuannya.
“Boleh aja sayang, emang sudah hampir, ya..?” katanya
sambil terus menggenjot pantatnya maju-mundur.
“Ya, Bu..” kata saya sambil meringis menahan nikmatnya
permainan kami.
“Kita sama-sama ya, hmm.. ohh..” desisnya.
Dengan sisa tenaga yang ada, saya menggoyangkan lagi
tubuh saya sampai terasa enak, karena orgasme saya sudah sampai ke dekat pintu
helm “NAZI” saya. Lalu saya peluk dia dari belakang sambil saya remas dadanya.
Dan, “Cret.. cret.. cret cret..” air mani saya muncrat
di dalam lubang senggamanya.
Dan dia pun merintih, “Ohh yes..!” dan lalu
mencengkeram kursi dengan erat serta badannya bergetar dan menegang, rupanya
dia klimaks juga.
Dengan kemaluan kami yang masih bersatu, saya tetap
memeluk dia dari belakang. Dia tersenyum puas, lalu melumat bibir saya. Dia
bilang batang kemaluan saya enak sekali dan dia kangen kalau tidak dimasuki
kemaluan saya sehari saja.
Tidak lama dengan posisi itu, saya kemudian memeluk
pinggangnya kuat-kuat dari belakang sambil merintih, “Akhh.. akhhgg..” dan lalu
di dinding kewanitaannya saya berikan rasa hangat karena semprotan sperma saya
tadi.
Tidak ada tandingan rasa enak yang lain yang
dirasakannya saat itu kata dia, tapi dia harus buru-buru merapikan baju dan
mencuci kemaluannya. Setelah permainan itu lemas sekali tubuh saya dan tidak
bisa kerja lagi. Soalnya sambil berdiri sih. Enak juga lho making love di
kantor. Apalagi kalau lembur, jangan dibilang lagi dech, bisa-bisa di meja
kerja, di WC, di lift, di lantai atas gedung atau juga di dalam mobilnya juga
bisa, rasa takut ketahuan itu selalu ada, tapi kenikmatannya lain dari pada
yang lain, pokoknya sensasinya lain.
Malamnya saya diajak ke pub. Setelah jam dua belas
malam, saya ajak dia pulang. Dia saya tuntun ke mobil, karena dia mulai mabuk
akibat terlalu banyak mengkonsumsi minuman dan saya mengantarkan ke
apartemennya. Saya bingung, mengapa dia tidak pulang ke rumahnya sendiri,
mengapa kesini. Saya mengantar sampai ke dalam kamarnya di lantai 7, saya
sempat beristirahat sejenak di sofanya. Dia bangun dan menghampiri saya untuk
mengucapkan terima kasih dan selamat malam, tetapi tubuhnya jatuh ke dalam
pelukan saya, sehingga nafsu saya untuk meng’anu’nya mulai bangkit.
Saya ciumi dari kening, mata, hidung hingga mulut
sensualnya. Disambutnya ciuman saya dengan permainan lidahnya yang sudah
profesional. Lama kami berciuman dan saya mulai meremas buah dadanya yang agak
kenyal, lalu saya buka resleting bajunya. Kemudian saya susupkan tangan saya ke
dalam BH-nya untuk meremas buah dadanya lagi dan memainkan putingnya sambil
terus berciuman. Satu persatu pakaiannya jatuh ke lantai, BH, CD, tapi kami
masih berciuman. Tangan saya tidak tinggal diam, meremas di atas, sesekali
memainkan puting dan meraba serta memainkan tangan saya di bagian kemaluannya.
Oi.. bulu kemaluannya yang menggoda. Sungguh terlihat sangat lezat waktu itu.
Liang senggamanya telah banjir akibat otot kewanitaannya mengeluarkan cairan
karena rangsangan dari saya. Tangannya mulai membuka satu persatu pakaian saya
sampai kami berdua telanjang bulat.
Saya memasukkan jari tengah saya ke dalam lubang
kemaluannya, terus jari telunjuk saya memainkan klitorisnya yang mulai menegang,
dan dia mulai merebahkan tubuhnya di sofa. Saya ciumi lagi putingnya dan
kusodok-sodokkan lagi liang kenikmatannya dengan dua jari. Dia mulai
mencari-cari batang keperkasaan saya yang sudah tegang sejak tadi dan mulai
menghisap batang kemaluan saya, mulai dari kepala hingga dengan perlahan-lahan
mulutnya masuk dan melahap batang kejantanan saya semuanya. Saya tambahkan jari
saya satu lagi hingga ada tiga jari yang masuk ke dalam liang senggamanya.
Tidak sampai disitu, saya kemudian menambahkan lagi satu jari saya hingga hanya
jempol saja yang masih di luar memainkan klitorisnya.
Tidak lama saya lepaskan batang rudal saya dari
mulutnya dan mulai mengarahkan ke bibir kemaluannya yang banjir. Perlahan-lahan
saya dorong batang rudal saya. Bibir bawahnya menggigit bibir atasnya, saya
angkat kedua pahanya dan menyandarkan di sandaran sofa untuk kaki yang sebelah
kiri, sedang yang kanan kuangkat, dan, “Bless..” masuk sudah kemaluan saya.
“Aaahh.. sshh..” hanya desisian saja yang dapat saya
dengarkan dari mulutnya, kemudian kuayunkan perlahan-lahan.
“Ssshh.. oohh my god.. come on.. sshh..” kembali dia
mendesis kenikmatan, terus kuayunkan hingga kupercepat ayunanku.
Akhirnya, “Ssshh.. Buu.. saya mau keluar Buu.. sshh..”
kata says ditengah nikmatnya permainan tubuh kami.
“Keluarin di dalem aja sayang.. ohh aahh..” katanya
sambil kedua pahanya mulai dijepitkan pada pinggangku dan terus menggoyangkan
pantatnya.
Tiba-tiba dia menjerit histeris, “Ooohh.. sshh.. sshh..
sshh..”
Ternyata dia sudah keluar, saya terus menggenjot pantat
saya semakin cepat dan keras hingga menyentuh ke dasar liang senggamanya.
“Ssshh.. aahh..” dan, “Aaagghh.. crett.. crreett..
ccrreett..
Saya tekan pantat saya hingga batang kejantanan saya
menempel ke dasar liang kenikmatannya, dan keluarlah sperma saya ke dalam liang
surganya.
Saat terakhir air mani saya keluar, saya pun merasa
lemas. Walaupun dalam keadaan lemas, tidak saya cabut batang kemaluan saya dari
liangnya, melainkan menaikkan lagi kedua pahanya hingga dengan jelas saya dapat
melihat bagaimana rudal saya masuk ke dalam sarangnya yang dikelilingi oleh
bulu kemaluannya yang menggoda. Saya belai bulu-bulu itu sambil sesekali
menyentuh klitorisnya.
“Ssshh.. aahh..” hanya desisan saja yang menjadi
jawaban atas perlakuan saya itu.
Saya pun mulai mengayunkan kembali batang kemaluan
saya, meskipun terasa agak ngilu saya tetap paksakan.
Saya meminta dia berganti posisi menjadi menungging
dengan tidak melepaskan batang kejantanan saya dari dalam liang senggamanya.
Batang kejantanan saya terasa dipelintir oleh bibir kemaluannya. Terus saya
menggerakkan tubuh saya lagi sambil diiringi desahannya.
Dia mendorong pantatnya dan, “Aaachh.. lebih cepet
Honey.. sshh..!”
Dia sudah keluar lagi, sedangkan saya sendiri masih
asyik mengoyang pantat saya sambil meremas buah dadanya yang dari tadi saya
biarkan.
“Ssshh.. hhmm.. aahh..” desah saya juga, dan, “Creett..
creett.. creett..!” keluarlah lahar panas itu dari tubuh saya.
Saya pun menekan pantat saya dan menarik pinggulnya
hingga batang kejantanan saya menyentuh dasar kemaluannya lagi. Setelah itu
kami berdua sama-sama lemas.
Dia ambil sebatang rokok, dinyalakannya dan dia hisap
rokok itu, persis seperti saat dia menghisap batang kejantanan saya. Kami duduk
dan sama-sama menikmati permainan tersebut. Sambil dia merokok, kami saling
memainkan kemaluan kami masing-masing. Kuangkat tubuhnya ke tempat tidur. Kami
tidak membereskan pakaian kami yang masih berserakan di lantai ruang tamu. Saya
putar jam bekerja tepat pukul 17:00, soalnya saya mau pulang. Dia mulai mendekatkan
wajahnya sambil tangannya merangkul dan tubuhnya yang berkeringat merapat ke
tubuh saya. Meskipun udara di rungan sudah dingin, tetapi tubuh kami masih
berkeringat akibat permainan tadi.
Pada kesempatan lain, saya datang ke rumahnya untuk
mengantarkan surat-surat penting. Kebetulan siang itu dia lagi sendiri.
“Oh kamu Sayang.., ayo cepet masuk..! Ehhmm..” katanya
sambil menutup pintu.
“Iya Bu, saya cuma mau ngantar surat ini.” kata saya.
Terus saya minta pamit pulang, tapi, “Aduh kok
buru-buru amat sih.. Ibu mau minta tolong lagi, boleh khan..?” katanya manja.
Lalu, matanya merem melek sambil lidahnya dikeluarkan,
saya sudah tahu pasti bahwa dia sudah sangat ingin bersetubuh lagi dengan saya.
Pokoknya sudah tidak tahan deh.
Langsung saya diajak dia masuk dan duduk di teras.
Waktu itu dia memakai baju kulot putih transparan. Terlihat payudaranya yang
montok dengan putingnya yang menyembul dari balik bajunya. Saya melihat dia
dalam keadaan yang ’super’ nafsu, lalu dia pancing saya untuk making love. Saya
sih “A.I.S” saja. Lalu kulot dan CD dilepaskan satu-persatu. Hanya menunggu
sebentar, bibir kewanitaannya saya raba-raba, dan kelentitnya saya plintir
sampai dia sangat terangsang. Terus baju, celana dan CD saya gantian dia
lepaskan. Lalu kami duduk di lantai teras. Dalam posisi duduk santai dengan
kaki selonjor, dia hisap batang kemaluan saya sampai saya mendesah-desah,
akibatnya batang kejantanan saya menjadi tegang dan keras.
Dia kangkangi kakinya, dia pegang batang kejantanan
saya yang sudah keras sambil mengarahkan ke liang senggamanya yang sudah basah
dan merekah itu. Sungguh pengalaman seks yang indah, karena dia membawa nafsu
seks saya hingga sampai pada kenikmatan yang tak terhingga. Terlihat dia jadi
lemas dan lelah, tetapi dia berusaha tidak mau berhenti. Dan sepertinya
teriakannya tertahan, mungkin dia takut terdengar tetangga. Dia terus naik
turun dan saya juga mengimbangi dari bawah, terus sampai akhirnya kami berpelukan
erat-erat, karena dia sudah merasa hampir klimaks. Tidak lama dia pun menegang,
dan akhirnya kami bersamaan mencapai puncaknya dan keluar. Pokoknya nikmat
sekali, dan badan saya juga terasa lemas tak bertenaga, yang ada hanya perasaan
tidak mau lepas dari tubuhnya.
Tanpa memakai celana dulu, dia pergi ke kamar mandi.
Pantatnya yang montok bergoyang kanan-kiri-kanan-kiri. Kadang dia menundukkan
tubuhnya sehingga posisinya menungging ke arah saya. Dengan sangat jelas
terlihat bibir kemaluannya merekah. Ohh, saya menjadi tertegun melihat
tingkahnya yang begitu memancing birahi saya. Saya sih cuek saja. Yang penting
saya bisa dapat keuntungan lebih besar dari situ. TAMAT
Cerita Seks Nikmatnya Tubuh Mungil Marlen, Namaku Andi,
ketika aku SMP, aku tinggal dengan saudaraku di Jakarta, di rumah itu aku
bersama tiga orang anak dari saudaraku itu yang usianya sebayaku kecuali
Marlena si bungsu, gadis kecil yang masih kelas enam SD.
Setahun sudah aku tinggal dengan mereka, di usia puber
sepertiku, semakin hari tubuh Marlena yang biasa kupanggil Lena, terlihat
semakin bongsor saja, dengan kulitnya yang putih bersih semakin terlihat
menggairahkan nafsuku. Maklumlah turunan dari ibunya yang bertubuh bongsor dan
montok. Baca cerita seks nikmatnya tubuh mungil marlen selengkapnya disini.
Setiap pulang sekolah aku selalu meluangkan waktu untuk
ngobrol-ngobrol dengan Lena, sekedar untuk melihatnya dari dekat, apalagi
payudaranya mulai terlihat bentuknya. Aku pun mulai mengincarnya, suatu ketika
aku akan mendekatinya, pikirku.
Dihari berikutnya saat Marlena pulang dari sekolah
langsung menuju ke kamar tempat cucian-cucian yang belum kering, karena di
rumah lagi tidak ada orang, akupun mengikutinya. Aku berusaha agar kedatanganku
tidak mengagetkannya.
“Len…udah pulang..?” iya kak, sambil melepas sepatunya.
“Awas dong…mau ganti baju nih…!” katanya memohon.
“Iya..aku keluar deh..tapi kalo udah ganti baju boleh
masuk lagi ya…!” pintaku padanya.
“Iya…..boleh…” ungkapnya.
“Aku masuk ya…!” pintaku dari luar sambil membuka
pintu. Wow..seperti bidadari Marlena memakai daster kecilnya yang bertali satu,
jantungku berdegup kencang seakan tidak percaya akan pemandangan itu.
“Len…kamu cantik sekali pakai baju itu..!” ungkapku
jujur padanya.
“Masa sih..!” kata Marlena sambil berputar bergaya
seperti peragawati.
“Aku boleh bilang sesuatu nggak Len…?” tanyaku agak
ragu padanya.
“Mau bilang apaan sih kak…serius banget deh kayaknya…!”
ungkap Marlena penasaran.
“A..aku.. boleh peluk kamu nggak..,sebentar aja…!”
ungkapku memberanikan diri.
“Aku janji nggak ngapa-ngapain….sungguh..!” janjiku
padanya.
“Iiih…peluk gimana sih.., emang mau ngapain…, nggak mau
ah…!” bantahnya.
“Sebentar….aja….ya…Len..” kembali aku membujuknya,
jangan sampai dia jadi takut padaku.
“Ya udah cepetan ah…yang enggak-enggak aja sih…”
ungkapnya agak genit sambil berdiri membelakangiku.
Tak kusia-siakan aku langsung memeluknya diri belakang,
tanganku melingkar di tubuhnya yang kecil mulus, dan padat itu, lalu tanganku
kuletakkan di bagian perutnya, sambil ku usap-usap dengan perlahan.
Gila..kontolku langsung berdenyut begitu menyentuh
pantat Marlena yang empuk dan bentuknya sedikit menungging menyentuh ke arah
kontolku. Langsung saja kugesek-gesekkan pelan-pelan di pantatnya itu.
“Iiih….diapain sih tuh…udah….ah…!” seru Marlena sambil
berusaha melepaskan pelukanku.
“Aku terangsang Len…abis kamu cantik sekali Len…!”
ungkapku terus terang.
Marlena pun membalikkan badannya menghadapku, sambil
menatapku penuh rasa penasaran.
“Anunya bangun ya kak…?” tanya Marlena heran.
“Iya Len…aku terangsang sekali…” ungkapku sambil
mengelus-elus celanaku yang menyembul karena kontolku yang sudah tegang.
“Kamu mau lihat nggak Len…?” tanyaku padanya.
“Nggak ah…entar ada orang masuk lho…!” katanya polos.
“Kita kunci aja dulu pintu gerbangnya ya…!” ungkapku,
sambil beranjak mengunci pintu gerbang depan.
Sementara Marlena menungguku dengan sedikit salah
tingkah di kamar itu.
Sekembali mengunci pintu gerbang depan, kulihat Marlena
masih di kamar itu menunggu dengan malu-malu, tapi juga penasaran.
“Ya udah aku buka ya…..?” ungkapku sambil menurunkan
celana pendekku pelan-pelan.
Kulihat Marlena mengbuang muka pura-pura malu tapi
matanya sedikit melirik mencuri pandang ke arah kontolku yang sudah kembali
ngaceng.
“Nih lihat….cepetan mumpung nggak ada orang…!” ungkapku
pada Marlena sambil kuelus-elus kontolku di depannya. Marlena pun melihatnya
dengan tersipu-sipu.
”Iiih ngapain sih…. Malu tahu…!” ungkapnya pura-pura.
“Ngapain malu Len…kan udah nggak ada orang…” kataku
berdebar-debar.
“Mau pegang nggak….?” Ungkapku sambil menarik tangan
Marlena kutempelkan ke arah kontolku. Tampak muka Marlena mulai memerah karena
malu, tapi penasaran. Masih dalam pegangan tanganku, tangan Marlena
kugenggamkan pada batang kontolku yang sudah ngaceng itu, sengaja ku
usap-usapkan pada kontolku, dia pun mulai berani melihat ke arah kontolku.
“Iiiih…takut ah…gede banget sih…!” ungkapnya, sambil
mulai mengusap-ngusap kontolku, tanpa bimbinganku lagi.
“Aaaah…ooouw….terus Len…enak banget…!” aku mulai
merintih. Sementara Marlena sesuai permintaanku terus menggenggam kontolku
sambil sesekali mengusap-usapkan tangannya turun naik pada batang kontolku,
rasa penasarannya semakin menjadi melihat kontolku yang sudah ngaceng itu.
“Aku boleh pegang-pegang kamu nggak Len…?” ungkapku
sambil mulai mengusap-usap lengan Marlena, lalu bergeser mengusap-usap
punggungnya, sampai akhirnya ku usap-usap dan kuremas-remas pantatnya dengan
lembut. Marlena terlihat bingung atas tingkahku itu, di belum mengerti apa
maksud dari tindakanku terhadapnya itu, dengan sangat hati-hati rabaan tanganku
pun mulai keseluruh bagian tubuhnya, sampai sesekali Marlena menggelinjang
kegelian, aku berusaha untuk tidak terlihat kasar olehnya, agar dia tidak kapok
dan tidak menceritakan ulahku itu kepada orang tuanya.
“Gimana Len…….?” ungkapku padanya.
“Gimana apanya…!” jawab Marlena polos.
Aku kembali berdiri dan memeluk Marlena dari belakang,
sementara celanaku sudah jatuh melorot ke lantai, sekalian saja kulepas.
Marlena pun diam saja saat aku memeluknya, sentuhan lembut kontolku pada daster
mini warna bunga-bunga merah yang dipakai Marlena membuatku semakin bernafsu
padanya. akupun terus menggesek-gesekkan batang kontolku di atas pantatnya itu.
Sementara tangan Marlena terus menggenggam batang kontolku yang menempel di
pantatnya, sesekali dia mengocoknya pelan-pelan.
Tak lama setelah itu perlahan kuangkat daster tipis
Marlena yang menutupi bagian pantatnya itu, lalu dengan hati-hati kutempelkan
batang kontolku diatas pantat Marlena yang tidak tertutupi oleh daster tipinya
lagi.
“Len….buka ya celana dalamnya….!” pintaku pelan, sambil
membelai rambutnya yang terurai sebatas bahunya itu.
“Eeeh….mau ngapain sih….pake dibuka segala…?” tanyanya
bingung.
“Nggak apa-apa nanti juga kamu tahu… Lena tenang aja…!”
bujukku padanya agar dia bersikap tenang, sambil perlahan-lahan aku turunkan
celana dalam Marlena.
“Tuh kan…..malu…masa nggak pake celana dalam sih…!”
ungkapnya merengek padaku.
“Udah nggak apa-apa….kan nggak ada siapa-siapa..!” aku
menenangkannya.
“Kamu kan udah pegang punyaku…sekarang aku pegang
punyamu ya…Len..?” pintaku padanya, sambil mulai ku usap-usap memeknya yang
masih bersih tanpa bulu itu.
“Ah..udah dong…geli nih…” ungkap Marlena, saat tanganku
mengusap-usap selangkangan dan memeknya.
“Ya udah….punyaku aja yang ditempelin deket punyamu
ya..!” ungkapku sambil menempelkan batang kontolku ditengah-tengah selangkangan
Marlena tepat diatas lubang memeknya. Pelan-pelan kugesek-gesekkan batang
kontolku itu di belahan memek Marlena. Lama kelamaan memek Marlena mulai basah,
semakin licin terasa pada gesekkan batang kontolku di belahan memek Marlena,
nafsu birahiku semakin tinggi, darahku rasanya mengalir cepat keseluruh
tubuhku, seiring dengan degup jantungku yang makin cepat.
Masih dalam posisi membelakangiku, aku meminta Marlena
membungkukkan badannya ke depan agar aku lebih leluasa menempelkan batang
kontolku di tengah-tengah selangkangannya. Marlena pun menuruti permintaanku
tanpa rasa takut sedikitpun, rupanya kelembutan belaianku sejak tadi dan segala
permintaanku yang diucapkan dengan hati-hati tanpa paksaan terhadapnya,
meyakinkan Marlena bahwa aku tidak mungkin menyakitinya.
“Terus kita mau ngapain nih…?” ungkap Marlena heran
sambil menunggingkan pantatnya persis kearah kontolku yang tegang luar biasa.
Kutarik daster tipisnya lalu kukocok-kocokkan pada batang kontolku yang sudah
basah oleh cairan memek Marlena tadi. Lantas aku masukan kembali batang
kontolku ketengah-tengah selangkangan Marlena, menempel tepat pada belahan
memek Marlena, mulai kugesek-gesekan secara beraturan, cairan memek Marlena pun
semakin membasahi batang kontolku.
“Aaah…Len…enaaaak….bangeet…!” aku merintih nikmat.
”Apa sih rasanya….emang enak…ya…?” tanya Marlena,
heran.
“Iya…Len…rapetin kakinya ya…!” pintaku padanya agar merapatkan
kedua pahanya.
Waw nikmatnya, kontolku terjepit di sela-sela
selangkangan Marlena. Aku terus menggenjot kontolku disela-sela
selangkangannya, sambil sesekali kusentuh-sentuhkan ke belahan memeknya yang
sudah basah.
“Ah geli nih…. udah belum sih…jangan lama-lama dong…!”
pinta Marlena tidak mengerti adegan ini harus berakhir bagaimana.
“Iya…Len… sebentar lagi ya…!” ungkapku sambil
mempercepat genjotanku, tanganku meremas pantat Marlena dengan penuh nafsu.
Tiba-tiba terasa dorongan hebat pada batang kontolku
seakan sebuah gunung yang akan memuntahkan lahar panasnya.
“Aaaaakh…aaaoww…Leenn…aku mau
keluaarr…crottt…crott…crottt.. oouhh…!” air maniku muncrat dan tumpah
diselangkangan Marlena, sebagian menyemprot di belahan memeknya.
“Iiiih….jadi basah..nih…!” ungkap Marlena sambil
mengusap air maniku diselangkangannya.
“Hangat…licin…ya…?” ungkapnya sambil malu-malu.
“Apaan sih ini….namanya..?” Marlena bertanya padaku.
”Hmm…itu namanya air mani…Len…!” jelasku padanya.
Dipegangnya air mani yang berceceran di pahanya, lalu
dia cium baunya, sambil tersenyum. Aku pun menatap Marlena sambil melihat
reaksinya setelah melihat tingkahku padanya itu. Tapi untunglah Marlena tidak
kaget atas tingkahku itu, cuma sedikit rasa ingin tahu saja yang terlihat dari
sikapnya itu.
Aku sungguh beruntung dengan keadaan di rumah itu sore
itu yang telah memberiku kesempatan untuk mendekati Marlena gadis kecil yang
cantik.
Marlenapun menurunkan daster mininya sambil
mengusapkannya ke selangkangannya yang belepotan dengan air maniku, lalu
dipakainya kembali celana dalamnya yang kulepas tadi.
“Len…makasih ya…udah mau pegang punyaku tadi…!”
ungkapku pada Marlena yang masih terheran-heran atas ulahku tadi.
“Kamu nggak marahkan kalau besok-besok aku pengen
seperti ini lagi..?” pintaku pada Marlena.
“Iya…nggak apa-apa…asal jangan lagi ada orang aja..kan
malu…!” ungkap Marlena polos.
Setelah itu Marlena pun bergegas mengambil tas
sekolahnya berlalu ke dalam kamarnya, aku benar-benar merasa puas dengan
kepolosannya tadi, pokoknya nanti aku akan bujuk dia untuk seperti itu lagi,
kalau perlu kuajari yang lebih dari itu.
Anda butuh Bandar Togel Terpecaya
ReplyDeleteYuk bergabung saja di Togel Pelangi
100% AMAN
Info lebih jelas silakan hubungi CS....
Telp : +85581569708
BBM : D8E23B5C
Line : togelpelangi
Link: http://www.togelpelangi.com/